Wednesday, November 5, 2014

TSANTAAA BAB I RUANG LINGKUP BISNIS

DOSEN               : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST : 5 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB I RUANG LINGKUP BISNIS

BAB 1 RUANG LINGKUP BISNIS

1.1              1.1 MENGAPA PERLU BELAJAR BISNIS ?
Apa alasan yang mendasari seseorang perlu belajar tentang bisnis ?
Dalam pelajaran tentang bisnis, sebenarnya kita mempelajari tentang sistem perdagangan bebas, bagaimana perubahan lingkungan mempengaruhi bisnis, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan agar bisnis kita berhasil. Dengan memahami bagaimana bisnis tersebut berkerja, akan lebih memudahkan orang untuk melakukan bisnis dalam menggapai keberhasilan.
            Secara umum ada 5 alasan penting untuk belajar tentang bisnis :
1.      Adanya saling ketergantungan baik secara individual maupun sebagai suatu Negara. Tidak masalah bagaimana bebasnya kita, hampir semua orang tergantung dengan orang lain, baik pada zaman dahulu yang terkenal dengan istilah barter dalam memenuhi kebutuhannya sampai pertukaran barang yang menggunakan uang dewasa ini.
2.      Adanya peluang internasional. Meningkatnya globalisasi di dalam dunia bisnis telah membuka peluang bisnis. Era baru dunia bisnisndalam pasar internasional memerlukan pemimpin bisnis yang tahu bagaimana memulai, mengoperasikan dan melanjutkan usahanya.
3.      Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup. Alasan lain untuk mempelajari bisnis adalah mempertahankan cara hidup kita. Yang dimaksud standar hidup adalah suatu ukuran tenatang seberapa baik seseorang atau keluarga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa.
4.      Adanya perubahan. Bisnis bersifat dinamis,selalu berubah. Mengikuti hal-hal yang dapat diperkirakan maupun yang  tidak dapat diperkirakan dapat lebih mudah, lebih efisien dan dapat mengurangi traumatic jika kita memahami bisnis. Harga naik atau turun, bertambahnya produk, kebutuhan yang berubah, jasa-jasa diciptakan untuk memenuhi kebutuhan, pengesahan hokum, dan kejadian-kejadian lain yang tidak terduga merupakan bagian dari sistem yang dinamis.
5.      Mencegah kesalahpahaman. Memahami bisnis juga akan mencegah kesalahpahaman, kesalahan informasi, dan ketidakakuratan data yang kita terima sebagai suatu yang benar.
1.2            1.2  PENGERTIAN BISNIS DAN EKONOMI
Menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan  menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keutungan.
Dahulu bisnis dilakukan dengan cara barter, yaitu pertukaran barang tanpa menggunakan uang. Jika seseorang membutuhkan sepatu, maka ia dapat menukarnya dengan orang yang membutuhkan  jagung misalnya. Namun kemudian disadari banyaknya kendala seperti perbedaan kebutuhan antar orang yang memiliki kebutuhan. Hal ini kemudian menjadi lebih mudah setelah ada alat untuk saling melakukan penukaran yaitu uang.
Untuk memahami bisnis lebih lanjut, maka perlulah untuk memahami ilmu ekonomi, karena ekonomi merupakan dasar dari kegiatan bisnis. Menurut Samuelson & Nordhaus (1997), ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian mendistribusikannya baik saat ini maupun di masa depan.
Dengan demikian ekonomi berkaitan dengan sumber daya komoditi.
Sumber daya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.      Sumber Daya Alam
2.      Kapital
3.      Tenaga kerja
Sumber daya alam disediakan oleh alam dalam jumlah terbatas seperti minyak mentah, gas alam, kayu, mineral, dan air. Sumber daya lam ini harus diproses terlebih dahulu menjadi suatu produk atau digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
            Sumber  daya modal merupakan produk yang diproduksi untuk tujuan membuat berbagai barang-barang dan jasa. Dibagi 2 berdasarkan jangka waktu :
1.      Current Assets, yaitu modal jangka pendek dan digunakan habis dalam proses produksi. Meliputi bahan bakar, bahan baku, kertas, dan uang.
2.      Fixed Assets, yaitu sumber daya modal jangka panjang yang dapat digunakan berulang kali dalam proses produksi. Misalnya gedung, pabrik, mesin-mesin, computer, dsb.
Sumber daya manusia (tenaga kerja) menujukkan kemampuan manusia. Agar sumber daya manusia bernilai setiap individu harus dilatih untuk melakukan perkerjaan yang membutuhkan keterampilan maupuun semi keterampilan. Tanpa sumber daya manusia, tidak mungkin penggunaan baik sumber daya alam maupun modal akan produktif.
1.3              1.4 PERAN MANUSIA DALAM BISNIS
Elemen manusia merupakan inti ari bisnis. Bisnis membutuhkan orang sebagai pemilik, manajer, perkerja, dan konsumen. Manusia diperlukan dalam bisnis untuk memproduksi barang dan jasa serta menciptakan perkerjaan. Berikut ini adalah beberapa peran yang dilakukan manusia dalam suatu bisnis yaitu sebagai pemilik, manajer, wiraswastawan, karyawan, pemasok, dan atau konsumen.
Pemilik adalah orang yang memiliki bisnis yang menanamkan uangnya dalam bisnis tertentu dan juga menjalankannya karena mereka mengharapkan adanya pendapatan dalam bentuk keuntungan dari bisnis.
Manajer merupakan orang yang menjalankan bisnis tersebut dan bertanggung jawab terhadap pemilik bisnis/perusahaan. Manajer yang diperkerjakan oleh seorang pemilik perusahaan berusaha mencapai tujuan yang ditetapkan orang lain. Jabatan manajer melekat satu tanggung jawab utama membantu organisasi mencapai kinerja yang tinggi dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada sehingga memberikan kepuasaan kepada setiap pihak yang ikut serta melaksanakan perkerjaan.
Perkerja ( karyawan/pegawai) menawarkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa dan untuk menghasilkan keuntungan, para perkerja mengharapkan menerima upah atau gaji yang berangsur-angsur meningkat jumlahnya.
Pemasok adalah  pihak yang menyalurkan bahan baku kepada perusahaan-perusahaan guna proses produksinya untuk menghasilkan produk akhir.
Konsumen adalah seseorang atau suatu bisnis yang membeli barang atau jasa untuk digunakan secara pribadi atau organisasi. Konsumen selalu menginginkan produk atau jasa yang terbaik, membeli produk yang sesuai dengan harga yang harus dibayarnya dan menginginkan produk yang dibelinya dapat diandalkan.
1.4            1.5   TUJUAN BISNIS
Tujuan sangat diperlukan bagi setiap bisnis agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup. Ada beberapa tujuan bisnis, diantaranya adalah Skinner, (1992).
1)      Mencari keuntungan/profit
2)      Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
3)      Pertumbuhan perusahaan
4)      Tanggung jawab social
Tujuan keuntungan memegang peranan penting dalam bisnis. Keuntungan dapat dipandang dari 2 sisi yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan ekonomis. Keuntungan Bisnis ialah selish antara pendapatan dengan pengeluaran. Yaitu selisih antara harga jual dengan semua biaya produksi dan penjualan produksi termasuk pajak.
Bisnis dapat menghasilkan suatu keuntungan jika ia mengambil risiko memasuki pasar baru dengan menghadapi persaingan dengan bisnis lain, itu karena untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis terkandung factor risiko. Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan, akan semakin besar pula risiko yang diahadapi bisnis perusahaan. oleh karena itu, factor resiko perlu diperhitungkan dengan matang dalam menjalankan suatu bisnis.
Sedangkan keuntungan ekonomis adalah sisa hasil usaha setelah pengeluran nyata dan biaya oportunitas diperhitungkan dari pendapatan yang diterima. Yang dimaksud dengan biaya oportunitas adalah biaya dari pemilihan alternatif terbaik penggunaan sumber-sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan alternatif terbaik lainnya bagi penggunaan sumber daya tersebut.
Keempat tujuan bisnis yaitu profit/keuntungan, mempertahankan kelangsungan hidup sosial saling terkait, karena keuntungan perusahaan digunakan untuk mempertahankan hidup perusahaan dan menumbuhkembangkan perusahaan serta merupakan bukti pertanggungjawaban sosial perusahaan dalam bentuk memberikan lapangan perkerjaan kepada masyarakat.


1.5             1.6  INDENTIFIKASI PELUANG BISNIS

Bagi seorang pemula pengusaha suaru usaha dimulai karena adanya suatu peluang (opportunity) bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi suatu kenyataan adalah suatu proses yang memerlukan waktu yangvrelatif cukup lama. Waktu diperlukan untuk mengatur prasyarat, seperti menjajaki layak tidaknya suatu usaha tersebut, pencarian sumber modal, ketersediaan bahan baku; sumber daya alam; dan tenaga kerja yang tersedia, serta ketersediaan pasar untuk menyalurkan barang/jasa yang dihasilkan. Dengan demikian mengindentifikasi peluang-peluang bisnis baru, merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi para pengusaha terutama bagi pemula.

Ada dua fase pendekatan untuk mengindetifikasi peluang bisnis, yaitu : 
1.      Fase untuk menemukan gagasan
2.      Fase untuk mengindetifikasi peluang bisnis dalam kaitannya dengan gagasan tadi.

Ada empat "tempat", untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis baru, yaitu :
1.      Diri Sendiri
Sumber pertama gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja dalam hal ini butuh kepekaan. 
2.      Pelanggan
Sumber kedua memperoleh gagasan bisnis baru adalah melalu pelanggan dan pesaing. Sumber gagasan dari pesaing ini lebih sulit, karena mereka tidak begitu saja secara jujur mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui. Melalui pelanggan kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli melalui keluhan ataupun kepuasan yang mereka sampaikan.
3.      Pasar
Keberhasilan suatu produk di suatu pasar kerapkali dapat melahirkan gagasan tentang sukses-sukses potensial di pasar lainnya.
4.      Produk yang gagal
Sumber keempat lahirnya gagasan adalah produk-produk yang gagal. Suatu evaluasi yang mendalam masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu, asal ciri-ciri negatifnya dihilangkan.

1.6              1.7 MENGEMBANGKAN RENCANA BISNIS

Rencana bisnis tidak hanya untuk wirausaha, tetapi juga untuk investasi atau kreditor yang mungkin memberikan dukungan dana. Wirausaha biasanya memberikan rencananya kepada investor yang mungkin berminat sebagai pemilik sebagian bisnis tersebut. Mereka juga memberikan rencananya kepada kreditor (seperti bank umum)  yang mungkin memberikan pinjaman bisnis tersebut menguntungkan.

Rencana bisnis yang lengkap biasanya termasuk suatu penaksiran lingkungan bisnis, rencana manajemen, rencana pemasaran dan rencana keuangan.

1.      Memperkirakan Lingkungan Bisnis
Ada beberapa lingkungan yang mengelilingi bisnis yaitu lingkungan ekonomi, lingkungan industri dan lingkungan global. (Thompson,2001)
a.       Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi diperkirakan untuk menentukan bagaimana permintaan untuk produk mungkin berubah dalam memberikan reaksi kepada kondisi ekonomi yang akan datang. Permintaan sutu produk dapat menjadi sangat sensitif tergantung kekuatan ekonomi.
b.      Lingkungan Industri
Lingkungan industri juga perlu diperkirakan untuk menentukan tingkat pesaing. Jika pasar untuk produksi speaifik hanya dilayani oleh sedikit dan beberapa perusahaan, maka perusahaan baru mungkin dapat menangkap porsi yang signifikan dari pasar.
c.       Lingkungan Global
Lingkungan global perlu diperkirakan untuk menentukan bagaimana permintaan produk mungkin berubah dalam reaksi kepada kondisi global yang akan datang. Permintaan global suatu produk bisa sangat sensitif mengubah ekonomi luar negeri, jumlah pesaing asing, kurs mata uang, dan regulasi perdangangan internasional.

2.      Rencana Manajemen
Rencana manajemen menitikberatkan pada usulan struktur organisasi produksi dan sumber daya manusia dalam perusahaan.
a.       Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengindentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang diperkerjakan oleh perusahaan. Beberapa bisnis mulai dengan asumsi bahwa seluruh tanggung jawab ada pada pundak pemilik, tetapi bila berkembang maka perlu memperkerjakan manajer. Walaupun pemilik pada mulanya yang menjalankan bisnis, mereka harus mengembangkan rencana struktur organisasi kemudian hari.
b.      Produksi
Bermacam keputusan harus dibuat mengenai prose produksi, misalnya lokasi dan fasilitas produksi dan rancangan serta tata letak fasilitas tersebut. Keputusan lokasi dapat menyerupai akibatnya pada kinerja perusahaan karena ini mempengaruhi biaya sewa gedung maupun keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis tersebut.
c.       Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (karyawan) adalah hal yang sangat kritis untuk berhasilnya suatu perusahaan. Suatu bisnis harus merangcang lingkungan kerja yang akan memorivasi karyawan sehingga menolong kerberhasilan kerja yang akan memotivasi karyawan sehingga menolong kerberhasilan bisnis.

3.  Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran difokuskan pada target pasar, di samping karakteristik produk penentuan harga, distribusi, dan promosi.
a.       Target Pasar
Profil pelanggan atau karakteristik dari pelanggan khusus berdasarkan jenis kelamin, umur, hobi, dan sebagainya harus diindentifikasi. Ini menolong untuk menentukan target pasar, yang terdiri dari pelanggan yang pantas untuk profil pelanggan.
b.      Karakteristik Pasar
Karakteristik produk harus digambarkan, yang menekankan apa yang menjadikan produk tersebut lebih diminati daripada produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing.
c.       Penentuan Harga
Penawaran harga yang diusulkan dari produk harus diumumkan. Harga produk serupa dengan dijual pesaing harus pula disebutkan. Harga akan mempengaruhi permintaan akan produk.
d.      Promosi
Cara produk dipromosikan harus pula dijelaskan. Strategi promosi harus konsisten dengan profil pelanggan.

 4.     Rencana Keuangan
Rencana keuangan harus menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan harus juga menunjukkan bagaimana bisnis ini akan didanai, yaitu berapa dana dari pemilik dan kreditor.
a.       Kelayakan Bisnis
Keuntungan dan biaya bisnis harus diestimasi, untuk menentukan apakah yang layak (apakah pemasukan melebihi pengeluaran). 
Rincian rencana bisnis dapat dipergunakan untuk menciptakan prediksi dari keuntungan yang diharapakan dan pengeluaran bisnis dari waktu ke waktu. Perkiraan keuntungan dan biaya dapat dipakai untuk memprediksi keuntungan periodik. Keuntungan ini dievaluasi untuk menentukan apakah mereka dapat memberikan keuntungan yang layak kepada pemilik. Sebagai tambahan, risiko bisnis harus diperkirakan dengan mengukur ketidakpastian laba yang akan datang. Apabila risiko tinggi, pemilik harus berani mengimplementasikan proyek hanya bila keuntungannya sesuai dengan kompensansi risiko yang dihadapi.
b.      Pendanaan Bisnis
Bisnis harus didukung dengan pendanaan. Sebagian besar bisnis memerlukan modal dasar yang besar untuk menutup pembelian meain peralatan dan mungkin gedung juga. Sementara pemilik biasanya memakai uang sendiri untuk mendanai bisnis.

1.7 SISTEM EKONOMI
      Ada  beberapa sistem ekonomi yang ada, yaitu : 
a. Kapitalisme
    Pada sistem kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar dan bebas dalam memilih, membuat barang/jasa. Pada negara yang menganut sistem ini, keinginan para pengusaha untuk memperoleh keuntungan memotivasinya untuk selalu memuaskan pelanggan melalui produk (barang/jasa).
b. Komunisme
    Dalam sistem komunisme, pemerintah yang menentukan semua gerak perekonomian. Jenia dan jumlah produksi ditentukan oleh pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga kepuasan diabaikan.
c. Sosialisme
    Pada sistem sosialisme, seseorang relatif bebas untuk memilih usaha, tetapi pemerintah turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat.
d. Fasisme
    Pada sistem fasisme, pemerintah memiliki semua industri. Orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.

    Demokrasi ekonomi yang ada di Indonesia, menganfung ciri-ciri :
a. Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasar kekeluargaan;
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
     
     Menurut Skinner(1992), sistem perekonomian didunia pada dasarnya ada 3 tipe, yaitu :
1. Pemerintah memproduksi hampir semua macam barang dan jasa ( A Planned Economy )
2. Perusahaan swasta memproduksi hampir semua barang dan jasa ( Kapitalis Murni )

3. Perusahaan swasta dan negara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa ( A Mixed Economy )

sumber : Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta. PT Rineka Cipta

ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :)

No comments:

Post a Comment