Friday, November 21, 2014

TSANTAAA BAB VIII KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG


DOSEN                   : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH     : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST   : 21 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB VIII KONSEP NILAI WAKTU DAN UANG
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014


BAB 8 KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, konsep nilai waktu dari uang telah mendapat tempat yang demikian penting. Banyak proses pengambilan keputusan baik di tingkat perseorangan maupun tingkat perusahaan yang terkait dengan aspek keuangan. Beberap contoh terapan terkait dengan konsep nilai waktu dari uang :
• Tabungan
• Pinjaman Bank
• Berbagai jenis kredit
• Asuransi
• Pemilihan alternatif beli atau sewa
• Penilaian Proyek
• Penilaian saham, obligasi, dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.

8.1 NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)
Nilai yang akan datang menunjukan besarnya nilai uang yang ada saat ini apabila diproyeksikan ke masa mendatang. Nilai uang di masa mendatang dapat berbeda dengan nilai uang di saat ini oleh karena beberapa hal. Sebagai contoh bila sejumlah uang diinvestasikan pada berbagai proyek yang dapat memberikan kompensasi dalam  presentase tertentu, maka di waktu yang akan datang nilai nominal uang tersebut akan naik. Berikut ini diberikan ilustrasi tentang nilai yang akan datang.
            Andaikan seseorang membeli surat berharga bernilai $ 1000-, dan memperoleh bunga  10% per tahun. Berapakah yang akan diterimanya pada akhir tahun pertama?
Menggunakan formula sebagai berikut :

Po           = Pokok, atau jumlah awal pada tahun ke 0 = $ 1000,-
r           = tingkat diskonto = tingkat bunga = 10%
PO*r     = bunga yang diperoleh
FV       = nilai pada akhir tahun ke-n dengan tingkat bunga r %

Maka untuk n = 1, FV(r,n) dapat dihitung sebagai berikut :
                                    FV(r,1) = Po + Po * r
Maka,
                                    FV(10%,1) = $ 1000 (1+0,1)
                                                    = $ 1100

• Periode Ganda sebagai dasar perhitungan bunga majemuk
Bunga majemuk atau bunga berbunga memberikan gambaran bahwa bunga dari suatu pokok pinjaman juga akan mendapatkan bunga pada periode selanjutnya. Apabila besarnya tingkat bunga per tahun diketahui, dapat dihitung nilai terminal(nilai akhir) uang setelah beberapa periode. Sebagai contoh, untuk kasus sebelumnya, berapakah nilai yang akan di peroleh investor pada akhir tahun kedua? Perhitungannya sebagai berikut : 

FV(r,2) = FV(r,1) (1+r) = Po (1+r)(1+r) = Po (1+r)2
                                    = $ 1000 (1,1)2 = $ 1210

8.2 NILAI SEKARANG ( PRESENT VALUE )
Pada prinsipnya konsep nilai sekarang adalah kebalikan dari konsep nilai yang akan datang. Konsep ini menyatakan besarnya nilai saat ini untuk uang yang kita terima atau kita bayar di masa yang akan datang. 
Dalam kaitannya dengan konsep nilai yang akan datang, nilai sekarang dapat dicari dengan formulasi berikut :

FV = PO (1+r)2

PO  =      FV
            (1+r)n

Sebagai contoh, bila nilai uang pada akhir rahun ke datu dengan tingkat bunga 10% adalah 1100, maka nilai sekarangnya adalah :

PO  =        1100
            (1+10%)1 = 1000

Periode n di sini dapat berlaku untuk satu tahun, dua tahun, tiga tahun dan seterusnya. Perumusan  nilai sekarang dapat ditulis :

PO  =    FV x     1
                      (1+r)n
Dalam hal ini sebagai factor diskontonya adalah
   1
                      (1+r)n


8.3 NILAI MASA DATANG DAN NILAI SEKARANG
 Faktor bunga nilai sekarang PVIF (r,n) yaitu persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai sekarang, merupakan kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF(r,n) untuk kombinasi r dan n yang sama. Dengan kata lain, 
PVIFr,n =    1
                FVIFr,n

8.4 ANUITAS (ANNUITY)
 Annuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang tetap untuk suatu jangka waktu tertentu. Bila pembayaran dilakukan pada akhir periode disebut anuitas biasa atau anuitas dengan pembayaran tertunda. Dalam hal ini, pembayaran yang dilakukan di awal tiap periode disebut anuitas terhutang.

8.4.1 Anuitas Biasa
Suatu janji untuk pembayaran jumlah tertentu per tahun selama 3 tahun disebut sebagai anuitas 3 tahun dan bila tiap pembayaran dilakukan pada akhir akhir tahun disebut anuitas biasa. Misalkan anda menerima anuitas demikian dan menabungkan tiap pembayaran tahunan tersebut di sebuah bank yang memberi bunga 4 persen setahun, berapa uang anda di akhir tahun ke-3?

t=0              t=1               t=2      t=3
 

                 $ 1000         $ 1000          $ 1000
 


                                                                                 +
                                                            Sn = ?
8.4.2 Anuitas Terhutang
Bila ketiga pembayaran sebesar masing-masing $1000 dalam contoh di atas itu dilakukan pada awal tahun, maka keadaan ini disebut anuitas terhutang (annuity due). Untuk lebih jelasnya, marilah kita perhatikan ilustrasi dari anuitas terhutang :


t=0              t=1               t=2      t=3
 

                 $ 1000         $ 1000          $ 1000
 


                                                                                 +
                                                            Sn = ?
Persamaan sebelumnya bias dimodifikasi untuk menghitung anuitas terhutang berikut :
Sn (Anuitas terhutang) = PMT (FVIFA(r,n)) dengan (1+r).

8.4.3 Nilai Sekarang Anuitas
            Misalkan anda menerima alternative penawaran sebagai berikut: anuitas 3 tahun dengan pembayaran $ 1000 pada akhir tahun atau sejumlah uang sekaligus pada saat ini. Karena tidak ada kebutuhan yang mendesak dalam 3 tahun mendatang, uang tersebut anda ditabungkan di sebuah bank yang memberi bunga 4% setahun. Berapa besarnya jumlah uang saat ini sehingga sama dengan anuitas?


t=0              t=1               t=2      t=3
 

                 $ 1000         $ 1000          $ 1000
 


                   +
   An = ?
Nilai sekarang dari pembayaran pertama adala PMT [1/(1=r)], kedua adalah PMT [1/(1=r)]2 dan demikian seterusnya. Nilai sekarang dari anuitas n tahun kita sebut An dan factor bunga nilai sekarang anuitas kita sebu PVIFA(r,n).

8.4.4 Nilai Sekarang dan Anuitas Terhutang
            Setiap pembayaran maju satu periode, nilai sekarangnya (PV) akan menjadi lebih tinggi. Untuk menghitungnya, persamaan diatas dimodifikasi menjadi:
                                    An (Anuitas Terhutang) = PM (PVIFA(r,n)) (1+r)
           
            Pada contoh anuitas 3 tahun diatas dengan pembayaran yang dilakukan pada awal tahun, nilai sekarangnya adalah $ 2886,10.
Ilustrasi:

t=0              t=1               t=2      t=3
 

                 $ 1000         $ 1000          $ 1000
 


                   +
   An = ?

                                    A3 = $ 1000(2,7751)(1,04)
                                    A3 =$ 2775,10 (1,04)
                                    A3 = $ 2889,10

8.4.5 Anuitas Abadi
            Sebagian besar anuitas terbatas jangka waktunya secara definitive misalnya 3 tahun atau 5 tahun, tetapi terdapat juga anuitas yang berjalan terus secara infinitive, disebut anuitas abadi. Nilai sekarang dari anuitas pribadi adalah:

                        Nilai sekarang anuitas pribadi = pembayaran   =    PMT
                                                                                Tingkat Diskonto            r
9.4.6 Nilai Sekarang dari Seri Pembayaran yang Tidak Rata
            Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan  umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata :

                        Nilai sekarang anuitas pribadi = pembayaran   =    PMT
                                                                                Tingkat Diskonto            r
Dengan PMTt adalah pembayaran di tahun t.

8.4.7 Periode Pemajemukan Tengah Tahunan atau Periode Lainnya
            Bila ada bank yang menawarkan suku bunga 6% dengan pemajemukan tengah tahunan, sedangkan bank lainnya menawarkan 6.09% dengan pemajemukan tahunan, tingkat bunga efektif yang diberikan kedua bank itu sama. Bila suku bunga nominal diketahui, maka suku bunga efektif dapat dihitung dengan persamaan :
                                    Suku bunga tahunan efektif =
Dalam hal ini rnom adalah tingkat bunga nominal dan m adalah banyaknya periode pemajemukan dalam tahun setahunnya. Dari uraian tentang pemajemukan tengah tahunan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa dalam hal periode pemajemukan yang frekuensinya lebih dari satu kali setahun, kita gunakan versi persamaan yang telah dimodifikasi :
Pemajemukan tahunan: FVn = PV (1+r)n

8.4.8 Amortisasi Pinjaman
            Salah satu penerapan bunga majemuk adalah pinjaman yang harus diangsur dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh adalah pinjaman konsumtif untuk pembelian rumah, mobil, dan pinjaman untuk usaha lainnya. Pinjaman yang harus diangsur dalam jumlah-jumlah yang sama pada tiap periodenya disebut pinjaman yang diamortisasikan.


sumber : Fuad, M dkk.2000. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
 ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :) 


Thursday, November 20, 2014

TSANTAAA BAB XI AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN



DOSEN                   : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH     : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST   : 20 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB XI AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN 
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014


BAB 11 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

11.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi

Menurut American Accounting Association (Soemarso, 1996), akuntansi adalah proses mengindentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Sedangkan menurut Dwi Purnomo(1999), akuntansi merupakan cara pencatatan transaksi-transaksi secara rill untul dibukukan menjadi jurnal sampai dengan laporan keuangan sehingga pihak pengguna laporan keuangan mengerti kondisi perusahaan yang dimaksud.
Dapat dijelaskan Fungsi Akuntansi adalah :
1. Mencatat dan menganalisis transaksi-transaksi perusahaan.
2. Meringkas catatan-catatan mengenai transaksi-transaksi perusahaan menjadi laporan keuangan, dan
3. Mengadakan interprestasi atas hasil-hasil transaksi perusahaan melalui analisis laporan keuangan.

Persamaan Dasar Akuntansi
Agar perusahaan dapat berjalan, maka perusahaan harus memiliki dan menggunakan kekayaannya. Akuntansi berhubungan erat dengan masalah kekayaan dan hak terhadap kekayaan itu. Kekayaan yang dimiliki  oleh perusahaan disebut "aktiva" dan hak terhadap kekayaan disebut "passiva". Hubungan antara aktiva dan passiva dapat dinyatakan sebagai berikut :

Aktiva = Passiva

Passiva dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu :
1. Hak dari para kreditur (hak ini disebut "utang")
2. Hak dari pemilik perusahaan, hak ini disebut "kekayaan" sendiri atau "modal".

Jika passiva dipecah atas utang dan modal, maka persamaan di atas dapat dikembangkan lebih lanjut sbb :

Aktiva = Utang + Modal

Bentuk persamaan tersebut dikenal dengan "persamaan dasar akuntansi". Pernyataan ini juga dinyatakan sebagai berikut :

Aktiva - Utang = Modal

Pada umumnya utang disebut lebih dahulu daripada modal, hal ini disebabkan karena kreditur mempunyai hak didahulukan terhadap kekayaan perusahaan daripada pemilik perusahaan itu sendiri.

11.2 Analisis Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari perkerjaan bagian pembukuan, namun selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, di mana hasil analisis tersebut oleh pihak pimpinan yang berkempentingan dapat dipergunakan dalam pemgambilan keputusan. 
Laporan keuangan merupaka alat untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik atas kepercayaan yang telah diberikan, disamping itu laporan keuangan akan dipergunakan untuk :
1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.
2.Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan.
3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab.

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Jadi tujuan dibuatnya neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal kalender. Neraca terdiri dari :
a) Aktiva
Aktiva dibedakan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar.
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai.
Yang termasuk aktiva lancar :
- Kas, uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
- Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang sifatnya sementara dengan maksud memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
- Piutang Wesel, yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur oleh undang-undang.
- Piutang Dagang, adalah tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
- Persediaan, adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tinggal neraca masih digudang belum laku jual.
- Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima, adalah penghasilan yang menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa/prestasinya, tetapi belum diterima pembayaran, sehingga merupakan tagihan.
- Persekot atau biaya yang dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.

Aktiva tidak lancar, adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang.
Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah :
- Investasi jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti perusahaan mempunyai kekayaan/modal yang cukup atau melebihi yang dibutuhkan.
- Aktiva tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya tampak konkret. Meliputi Tanah yang diatasnya didirikan bangunan yang digunakan untuk operasi; Bangunan; Mesin; Investaris; Kendaraan dan perlengkapan alat-alat lainnya.
- Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan secara fisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Contoh adalah Hak Cipta, Merek Dagang, Biaya Pendirian Lisensi, Goodwill, dsb.
- Biaya yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang atau pengeluaran yang akan dibebankan pada periode berikutnya. Contohnya adalah Biaya pemasaran, diskonto, obligasi, biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian, dsb.
- Aktiva lain-lain, adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, misal gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang, dsb.

b) Utang, adalah suatu kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi. Utang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Utang dibedakan menjadi utang lancar/ utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Utang lancar/utang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya dilakukan dalam jangka pendek (1tahun) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Utang lancar meliputi:
- Utang dagang, utang yang timbul karena adanya pembelian barang dangangan secara kredit.
- Utang Wesel adalah utang yang disertai janji tertulis untuk melakukan pembayaran.
- Utang pajak, baik pajak untuk perusahaan maupun pajak karyawan.
- Biaya yang masih harus dibayar
- Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo
- Penghasilan yang diterima dimuka
Utang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang jangka waktu pembayaran merupakan jangka panjang meliputi utang obligasi, utang hipotik, pinjaman jangka panjang.

c) Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, surplus dan laba yang ditahan.
d) Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
e) Laporan Perubahan Modal adalah suatu laporan yang menunjukkan sebab-sebab terjadinya perubahan modal perusahaan. Elemen-elemen laporan perubahan modal adalah :
1.     Laba tidak dibagi awal periode (per awal tahun)
2.     Laba netto periode akuntansi
3.     Dividen yang diumumkan
4.     Laba tidak dibagi per akhir periode akuntansi

Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah suatu laporan yang menunjukkan ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting dianut oleh perusahaan.
Ikhtisar tersebut memuat penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, antara lain seperti :
1.     Metode penyusutan aktiva tetap
2.     Amortisasi
3.     Penilaian persediaan

11.3 Analisis Rasio Keuangan
Kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan perlu diketahui oleh manajemen melalui posisi finansialnya. Untuk dapat mengetahui posisi finansialnya perusahaan pada suatu saat, manajemen dapat menghubungkan unsur-unsur aktiva satu dengan lainnya.
Untuk dapat mengetahui aktivitas finansial perusahaan, manajemen dapat menghubungkan unsur-unaur laporan rugi laba dengan unsur-unsur neraca yang bersangkutan. Dengan menganalisis data finansialnya tersebut manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial perusahaannya.
Dalam menganalisis data finansialnya dalam mengadakan analisis rasio finansial pada dasarnya dapat menggunakan 2 macam perbandingan, yaitu :
1.     Membandingkan rasio suatu tahun dengan rasio-rasio tahun sebelumnya.
2.     Membandingkan dengan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio yang sama dari rata-rata industri.
Pada dasarnya rasio-rasio finansial dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok rasio, yaitu :
1.     Rasio-rasio likuiditas
Suatu perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut untuk dapat memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya tepat pada waktunya.
2.     Rasio-rasio solvabilitas
Sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua utang-utangnya apabila terpaksa perusahaan dilikuidasikan.
3.     Rasio-rasio aktivitas
Aktivitas dicerminkan oleh frekuensi dana yang tertanam dalam suatu aktiva, berputar selama suatu periode tertentu.
4.     Rasio-rasio profitabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan penjualan, maupun dihubungkan dengan aktiva yang menghasilkan dengan aktiva yang dihasilkan keuntungan tersebut atau dihubungkan dengan modal sendiri.


sumber : Anoraga, Pandji.2000. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta. PT Rineka Cipta




ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :)