Monday, November 9, 2015

TUGAS 7 EKONOMI KOPERASI: KOPERASI DI INDONESIA DAN CONTOH KOPERASI SUKSES

     Koperasi di Indonesia berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi ini diatur dalam UU No.12 Tahun 1967 serta UU No.25 Tahun 1992 (Arifin Sitio dan Halamoan Tamba, Koperasi:Teori dan Praktik, 2001, Hal. 12). Undang-undang ini di buat pemerintah untuk memajukan koperasi di Indonesia. Indonesia terus mengupayakan pengembangan beberapa macam koperasi, termasuk salah satunya koperasi simpan pinjam. Indonesia memiliki bermacam-macam bentuk koperasi termasuk di dalamnya koperasi simpan pinjam, koperasi tersebut termasuk dalam pembagian koperasi berdasarkan fungsinya.

     Koperasi memiliki peluang yang besar untuk menjadi sebuah institusi yang dapat diandalkan dalam membangun serta mengembangkan faktor ekonomi dan sosial masyarakat. Peluang tersebut dapat terwujud jika dalam pengelolaan koperasi ditunjang dengan kepemilikkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang menunjang dalam upaya menuju keberhasilan koperasi. Koperasi tidak terlepas dari manajemen yang menentukan keberhasilan koperasi kedepannya. Seperti yang diungkapkan pleh Partadiredja (1995:9) "Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu Koperasi adalah Manajemen". Dengan kata lain berhasil tidaknya koperasi sangat tergantung pada kemampuan manajemen, yang dalam hal ini dapat dilaksanakan oleh pengurus ataupun manajer.

     Salah satu koperasi yang tumbuh menjadi koperasi sukses yaitu Koperasi Simpan Pinjam (Kospin Jasa). Berawal dari modal kecil, Kospin Jasa Pekalongan berdiri pada tanggal 13 Desember 1973 dengan modal awal 4 juta rupiah, yang beroperasi di 6 kecamatan di Pekalongan. Pendiri Kospin Jasa sebagian besar adalah pengurus koperasi batik PPIP yang berlatar belakang etnis yaitu pribumi, Arab, dan Cina. Memang salah satu tujuan pendiriannya untuk pembauran etnis. Pembauran ini sampai sekarang terus berlanjut, baik di tingkat pengurus, pengawas, maupun karyawan.

     Kospin Jasa memiliki beberapa penghargaan antara lain Koperasi Teladan Utama Tingkat Nasional tahun 2010, pelopor Penggerak Kewirausahaan Nasional tahun 2011, Koperasi Multikultural Berbasis Komunitas Terbesar di Indonesia, dan ditetapkan menjadi koperasi terbesar di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM tahun 2012. Kospin Jasa mengungguli Koperasi Warga Semen di Gresik, Koperasi Peternak Susu Bandung, Koperasi Obor Mas di Kupang, dan Induk Koperasi Simpan Pinjam di Jakarta. Ketika terpilih sebagai koperasi terbaik di Indonesia pada pertengahan 2012 asetnya sebesar Rp 2,5 triliun, tiga bulan kemudian asetnya meningkat menjadi Rp 2,8 triliun. Kesuksesan ini memberikan kebanggaan dan kesejahteraan bagi anggotanya, hal tersebut membuktikan adanya peningkatan kualitas koperasi. Peningkatan kualitas koperasi Kospin Jasa  ini terus berkembang hingga saat ini.


Daftar Pustaka :

1. Sitio, Arifin; Halomoan Tamba. 2001. Koperasi; Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
2. Partadireja, Ace. 1995. Manajemen Koperasi. Jakarta: Bhratara.
3. Partomo, Tiktik Sartika. 2008. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

TUGAS 6 EKONOMI KOPERASI: SISA HASIL USAHA DAN MODAL KOPERASI

     Sisa hasil usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukkan atau penerimaan total (Total Revenue[TR]) dengan biaya total (Total Cost[TC]) dalam satu tahun buku. Pengertian SHU menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal 45 adalah sebagai berikut :
  1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku.
  2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dalam koperasi.
  3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
Maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. "Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta dimana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional sesuai dengan besarnya modal yang dimiliki.

     Acuan dasar pembagian SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi. Untuk koperasi di Indonesia, dasar hukumnya adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 5 ayat 1 tentang pengkoperasian mengatakan "Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan". Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota sendiri, yaitu :
  1. SHU atas jasa modal : Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut.
  2. SHU atas jasa usaha : Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan.
Tidak semua komponen dalam membagi SHU-nya, hal ini sangat tergantung dari keputusan para anggota dalam rapat. Rumus pembagian SHU :
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut

      SHUA = JUA + JMA

SHUA : Sisa hasil anggota usaha
JUA : Jasa usaha anggota
JMA : Jasa modal anggota 

     Modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam koperasi. Modal koperasi ini berasal dari jumlah modal sendiri ataupun pinjaman anggota, lembaga, maupun surat-surat hutang. Modal koperasi terdiri dari 2 yaitu modal jangka panjang dan modal jangka pendek. Modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah.
  1. Simpanan pokok : Sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
  2. Simpanan wajib : Dilakukan oleh semua anggota koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan
  3. Dana cadangan : Jumlah uang yang diperoleh sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggotanya, tujuannya untuk modal sendiri yang digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak.
  4. Hibah : Bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tidak mengharapkan pengembalian.
Modal Koperasi terdiri dari :
  1. Pinjaman dari anggota : Pinjaman yang diperoleh oleh anggota koperasi yang dapat disamakan dengan simpanan sukarela anggotanya.
  2. Pinjaman koperasi lain : Dasarnya diawali dengan kerja sama yang dibuat sesama beda usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.

Daftar Pustaka :
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta. 

TUGAS 5 EKONOMI KOPERASI: JENIS DAN BENTUK-BENTUK KOPERASI

     Perkembangan koperasi sudah menyebar ke berbagai tingkat masyarakat, baik di kota, desa, kantor, maupun di sekolah-sekolah. Koperasi-koperasi tersebut berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan kebutuhan para anggotanya. Jenis-jenis koperasi dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, yaitu :
a. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit)
Yaitu, koperasi yang bergerak pada bidang simpan pinjam memberikan pinjaman kepada anggota-anggota dengan bunga yang rendah, syarat ringan, dan angsuran ringan.
b. Koperasi Produsen
Yaitu, koperasi yang anggotanya terdiri atas produsen. Koperasi ini memproduksi dan menampung hasil produksi para anggotanya untuk menjualnya secara bersama-sama.
c. Koperasi konsumen
Yaitu, koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk para anggota.
d. Koperasi Jasa
Yaitu, koperasi yang memberika pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Misalnya, pengurusan STNK, BPKB, rekening telepon, dan lain-lain.
e. Koperasi Pemasaran
Yaitu, koperasi yang meyalurkan barang-barang untuk keperluan produksi para anggotanya dan menyalurkan hasil produksinya.
f. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Yaitu, koperasi yang beranggotakan pegawai negeri, koperasi ini menyediakan berbagai barang kebutuhan pegawai negeri, KPN terdapat di masing-masing unit kantor milik pemerintah.

     Koperasi dengan jenis usaha lainnya. Berdasarkan badan hukumnya, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu koperasi, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta). Koperasi berarti badan usaha yang beranggotakan badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. koperasi merupakan organisasi yang aktivitasnya dari, oleh, dan untuk rakyat. BUMN berarti badan usaha yang didirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. BUMS berarti badan usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Beberapa perbedaan dari ketiga badan usaha tersebut :


     Bentuk-bentuk koperasi menurut undang-undang perkoperasian, koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah semua koperasi yang didirikan dan beranggotakan orang seorang. Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum Koperasi Primer dan atau Badan Hukum Koperasi Sekunder. Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya, sehingga pada dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi primer.



Daftar Pustaka :
1. Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar Pelajaran SMA/MA 6 in 1. Jakarta. Wahyu Media.
2. Adisukarjo, Sudjatmoko. 2006. Horizon IPS. Jakarta. Yudhistira.
3. Deliarnov. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Jakarta. Erlangga.

TUGAS 4 EKONOMI KOPERASI: ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

     Organisasi koperasi adalah sautu proses untuk merangcang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas diantara anggota koperasi. Pengorganisasian menghasilkan usaha suatu pola tugas dan tanggung jawab terdiri atas unit-unit yang terintegrasi melalui hubungan antarbagian koperasi. Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu , antarkelompok, atau antarbagian. Organisasi disusun bukan hanya mengatur orangnya, tetapi juga membentuk struktur dimana didalamnya tersusun tugas masing-masing anggota tersebut. 

     Manajemen koperasi adalah suatu proses manajemen yang diselenggarakan orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya (Peter Davis,1999). Untuk mencapai tujuan perlu diperhatikan adanya manajemen yang baik, agar tujuan koperasi berhasil diterapkan. Manajemen koperasi terdiri atas pengurus, pengawas dan anggota. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota.

a. Pengurus
    Tujuan pengurus koperasi adalah
  1. Mengelola koperasi dan usahanya.
  2. Menggunakan rancangan kerja.
  3. Meyelenggarakan rapat anggota.
  4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban.
  5. Menyelenggarakan perbukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
  6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
b. Pengawas
    Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengawas bertugas melakukan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. Wewenang pengawas meneliti catatan yang ada pada koperasi.

c. Anggota
    1. Hak anggota koperasi 

  • Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
  • Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
  • Memberikan pendapat atau saran  kepada pengurus atau pengawas di luar rapat anggota.
  • Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota.
  • Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggran dasar.
    2. Kewajiban anggota koperasi

  • Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati.
  • Berpatisipasi dalam kegiatan usaha yang telah diselenggarakan.
  • Mengembangkan dan Memelihara kebersamaan atas asas kekeluargaan.

d. Rapat Anggota
Rapat anggota diselenggarakan untuk menetapkan beberapa hal, yaitu :
  1. Anggaran dasar.
  2. Kebijaksanaan umum.
  3. Pemilihan, pengangkatan,pemberhentian pengurus, dan pengawas.
  4. Membuat rencana kerja.
  5. Pengesahan pertanggungjawaban.
  6. Pembagian sisa hasil usaha (SHU). 

     Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota. Dari sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) dalam organisasi. Dan, ditinjau dari sudut pandang gaya manajemen, manajemen koperasi menganut gaya partisipatif, dimana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dari manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya. 


Daftar Pustaka :
1. Untoro, Joko.2010. Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1. Jakarta. Wahyu Media.
2. Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta. 

TUGAS 3 EKONOMI KOPERASI: TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

     Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 3, "Koperasi bertujuan memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota, memajukan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat umum, dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945". Bung hatta berpendapat tujuan koperasi bukan mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Koperasi di indonesia sendiri adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Namun harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Hal, ini bisa dicegah dengan membangun kerjasama dengan koperasi lain agar modal koperasi tetap stabil. Kreatifitas para anggota juga menjadi peran penting dalam jalannya koperasi.

     Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang memiliki fungsi penting bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya. Koperasi yang diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas hidup masyarakat. Karena koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki ekonomi anggota-anggotanya. Fungsi koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun1992 adalah sebagai berikut :
  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
  • Koperasi berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai dasarnya.
  • Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan. 

Daftar Pustaka :
Untoro, Joko.2010. Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1. Jakarta. Wahyu Media.

TUGAS 2 EKONOMI KOPERASI: PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

     Koperasi mengandung makna "kerja sama'.
           S               P                      O
Koperasi (Cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama.
               S                                   P                         O                            K

Arti kerja sama bisa berbeda-beda, tergantung dari cabang ilmunya,
           S                                                    P
sebagai contoh dalam ilmu sosial,
                   O
kerja sama adalah suatu organisasi yang merupakan
      S              P                            O
salah satu unsur dinamika kehidupan bermasyarakat.
                     P                               K
Koperasi berkenan dengan manusia sebagai individu 
      S                    P                          O
dan dengan kehidupannya dalam masyarakat. 
                  P                                   K
Manusia tidak dapat melakukan kerja sama seorang diri, 
      S                      P                                 O
manusia memerlukan orang lain untuk kerangka kerja sosial.
       S                     P                                      K


      Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah 
                                      S                                                P
ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi 
                  O                                        K
dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi.
                 P                                O
Prinsip-prinsip koperasi di Indonesia ada dua yaitu
                    S                         K                   P
UU No.12 Tahun 1967 dan UU No.25 Tahun 1992.
                                     O
Dalam UU No.12 Tahun1967, istilah yang digunakan adalah
     P                    S                                        P
"Sendi-sendi dasar" koperasi. 
               K                    S
Sedangkan, dalam UU No 25 Tahun 1992 disebut prinsip koperasi. 
                                              S                                       P
Di Indonesia, prinsip-prinsip koperasi ini mengalami
       K                              S                               P
perubahan sesuai dengan perkembangan 
                            P
kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. 
                          O                                    K
Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi 
                                S
menurut UU No.12 Tahun1967 adalah sebagai berikut:
                         O
  1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI
  2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi
  3. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) diatur menurut jasa masing-masing anggota
  4. Adanya pembatasan bunga atas modal
  5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
  6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
  7. Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar-dasar percaya pada diri sendiri
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
  3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
  4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal
  5. Kemandirian
  6. Pendidikan perkoperasian
  7. Kerja sama antar koperasi

Daftar Pustaka :

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta. 

Sunday, October 18, 2015

TUGAS 1 EKONOMI KOPERASI: SEJARAH KOPERASI


Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas 
      S                P                           O                                  P                  

asas kekeluargaan.

              K

Koperasi di Indonesia berkembang sangat pesat.

      S                 K                 P                 O

Koperasi di Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta.
      S               K                    P                        KW                                  O

Atas jasanya pada bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia.
                         P                                             S                       P                                O

Awalnya, pengenalan koperasi di Indonesia memang dilakukan oleh

                                         S                K                           P

dorongan pemerintah.

               O

Kemudian, koperasi tersebut membantu perekonomian dan mengembangkan                                                                 S                                                          P


kreatifitas para anggota-anggotanya.

                                  O


Upaya pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat

                                 S                          P                                O

untuk lebih memahami koperasi.

                P                       S

Manfaat pendirian koperasi ini melatih masyarakat 

                                   S                    O

menggunakan pendapatannya secara efektif  
 

                               P                                  

membiasakan hidup hemat dan menawarkan barang dan jasa dengan harga lebih murah.                                                                     P



Daftar Pustaka :

Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Monday, June 1, 2015

WORLDS WITH MAGIC ECONOMIC OF CHINA

DOSEN                     : MUHAMMAD FIRDAUS
MATA KULIAH          : PEREKONOMIAN INDONESIA # (SOFTSKILL)



A. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
     Di negara manapun juga, baik yang beraliran sosial maupun kapitalis atau gabungan dari dua sistem ekonomi tersebut, pemerintah mempunyai peran sangat penting di dalam ekonomi. Walaupun dalam praktiknya di banyak negara intervensi pemerintah sangat luas,  bahkan menguasai atau memonopoli ekonomi, seperti di China. Dengan demikian, Tugas Pemerintah adalah menjaga stabilitas ekonomi dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat tertentu yang menciptakan kesempatan kerja penuh, yang berarti mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

     Kebijakan ekonomi makro secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, seperti juga ekonomi dapat dibagi dua sektor yaitu sektor rill dan sektor moneter. Sektor rill menghasilkan barang dan jasa sedangkan sektor moneter merupakan hasil dari sektor rill dalam bentuk uang. Pertumbuhan dan stabilitas sektor rill dipengaruhi oleh pemerintah lewat kebijakan fiskal sedangkan pertumbuhan dan stabilitas sektor moneter dipengaruhi pemerintah lewat kebijakan moneter. Keserasian antara dua kebijakan tersebut sangat penting karena akan menciptakan suatu stabilitas di dalam ekonomi.

      Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter saling berpengaruh satu sama lain dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Jika kebijakan moneter dipengaruhi beberapa variabel utama antara lain suku bunga, pertumbuhan ekonomi, inflansi, dan kurs valuta asing, maka dalam kebijakan fiskal dipengaruhi dua variabel utama yaitu pajak (tax) dan pengeluaran pemerintah (goverment).

1. KEBIJAKAN FISKAL
      Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana dan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya untuk melaksanakan pembangunan, singkatnya terkait dengan penerimaan atau pengeluaran negara. Kebijakan fiskal juga mengusahakan peningkatan penerimaan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.

      Kebijakan Fiskal saat ini di China yang dikutip oleh kabar24.bisnis.com mengatakan Di BEIJING – Menyusul pidato Perdana Menteri Li Keqiang yang mematok pertumbuhan 7% sepanjang tahun ini, pemerintah China menyatakan akan memaksimalkan instrumen kebijakan fiskal untuk mencegah perlambatan tajam pertumbuhan.

      Menteri Keuangan China Lou Jiwei menyampaikan tahun ini pemerintah akan mengimplementasikan kebijakan fiskal yang berfokus pada menjaga perekonomian dalam negeri dari risiko yang mengancam pertumbuhan, baik dari dalam maupun luar negeri.

     “Untuk mencegah risiko perlambatan, kita harus mengadopsi kebijakan fiskal yang sesuai. Perekonomian harus terus tumbuh sehingga kita harus mencegah perlambatan tajam,” kata Jiwei di hadapan anggota parlemen China di Beijing, Jumat (6/3/2015).

      Jiwei menyampaikan pemerintah akan fokus mengurangi lambungan utang publik China yang nilainya telah mencapai dua kali produk domestik bruto (PDB) negara itu.

      Dia mengatakan pemerintah lokal setidaknya akan membayar utang sebesar 100 miliar yuan atau setara US$15,97 miliar tahun ini. Adapun, Kemenkeu China mencatat total utang pemerintah lokal negara itu mencapai lebih dari US$3 triliun.

      Seperti diketahui, dalam pidato tahunannya PM Li Keqiang mematok pertumbuhan tahun ini sebesar 7%, lebih rendah dari target pertumbuhan tahun lalu yaitu 7,5%. Jika tidak meleset, pertumbuhan ekonomi China sepanjang 2015 akan menjadi yang terendah dalam 25 tahun terakhir.

       Menetapkan target pertumbuhan 7% sebelumnya kerap direkomendasikan oleh para ekonom. Dengan target tersebut, Li berjanji akan terus mengimplementasikan reformasi dan restrukturisasi perekonomian Negeri Tembok Raksasa.

2. KEBIJAKAN MONETER
     Kebijakan pemerintah dalam mengatur perekonomian melalui peredaran uang dan tingkat suku bunga. Uang mempunyai peran sentral dalam perekonomian modern. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang ini tanpa uang tidak mungkin ekonomi bisa berjalan katena tidak ada permintaan atau konsumsi rumah tangga (C). Terlalu banyak uang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu banyak permintaan. Jika produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka tingkat inflansi akan meningkat dan inflansi yang terlalu tinggi akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pentingnya kebijakan moneter untuk menjaga stabiilitas peredaran uang.

     Kebijakan moneter di China menurut sumber kabar24.bisnis.com Di BEIJING – China dinilai harus segera mengimplementasikan kebijakan moneter longgar melalui pemangkasan pada tingkat suku bunga pinjaman saat ini 6% dan cadangan bank pada 2015 demi mendorong pertumbuhan.

     Rekomendasi tersebut merupakan kesimpulan dari diskusi yang digelar Pemerintah China dengan sejumlah ekonom. Meski dinilai mampu mengejar target pertumbuhan 7,5%, Negeri Panda itu masih harus menghadapi tantangan berupa permintaan domestik yang lesu untuk tidak kehilangan momentum tersebut.

     “Kita harus lebih memperhatikan tingkat kredit dan pembiayaan yang menukik tajam pada Juli. Menurunnya jumlah uang yang beredar akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata ekonom  Academy Macroeconomics Research, Chen Dongqi di Beijing, Selasa (19/8/2014).


     Data yang dipublikasikan Pemerintah China pekan lalu menunjukkan jumlah uang yang beredar di perekonomian China menyentuh titik terendah dalam enam tahun terakhir. People’s Bank of China (PBOC) dituntut untuk meningkatkan likuiditas, mengingat beberapa indikator perekonomian tumbuh stagnan.

     Data tersebut menunjukkan bank-bank China meminjamkan 385,2 miliar yuan atau setara US$62,53 miliar pada Juli, jatuh 64% dari bulan sebelumnya. Di saat yang sama, pembiayaan sosial yang berkontribusi besar pada likuiditas, jatuh 86% menjadi 273,11 miliar yuan pada Juli.

     Menurut Chen, saat ini ruang untuk memangkas tingkat suku bunga terbuka lebar. Chen yang merupakan penasihat kebijakan ekonomi pemerintah, yakin dalam beberapa waktu mendatang pemerintah akan segera memangkas suku bunga.

     Meski demikian, Chen menolak untuk memberikan prediksinya sejauh apa suku bunga dan cadangan bank akan dipangkas. Ia merekomendasikan pelonggaran dilakukan secara bertahap untuk menghindari aliran kas yang terlalu banyak dalam satu waktu.

     “Untuk menghindari aliran dana terlalu banyak tiba-tiba, kita harus memulainya secara perlahan. Itu artinya, frekuensi pemangkasan suku bunfa dan cadangan bank akan dilakukan beberapa kali,” kata Chen.

     Dengan kebijakan moneter longgar, diharapkan permintaan domestik baik rumah tangga maupun korporasi akan meningkat.

B. MASALAH-MASALAH POKOK PEREKONOMIAN CHINA

1. PENGANGGURAN

     Krisis finansial global yang melanda seluruh dunia, membuat seluruh negara di belahan dunia manapun panik Termasuk Cina, negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang impresif dalam masa krisis, yakni sebesar 8 persen. Kepanikan ini disebabkan oleh meningkatnya pengangguran yang disebabkan oleh krisis finansial tersebut. 
Pada tahun 2009 lalu, hampir 20 juta buruh migran kehilangan pekerjaan dan enam juta mahasiswa yang baru lulus menjadi pengangguran. Kedua elemen masyarakat inilah yang menerima dampak langsung dari krisis. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah Cina. 
Goyahnya stabilitas politik dan sosial menjadi ketakutan terbesar bagi pemerintah Cina. Ditambah dengan protes-protes yang menuntut lapangan pekerjaan baru, memaksa pemerintah Cina untuk menemukan solusi yang cepat dan tepat untuk masalah ini. 

Langkah-langkah pemerintah

      Biro Statistik Nasional Cina, pada tahun 2008 jumlah pengangguran di Cina mencapai 8.3 juta jiwa. Berdasarkan CIA World Factbook yang dikeluarkan pada tanggal 17 September 2009, tingkat pengangguran di Cina pada tahun 2004 sebesar 10.10 persen. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tingkat pengangguran tersebut menciut menjadi empat persen pada tahun 2009. 
Zhao Litao dan Huang Yanjie mengungkapkan tiga langkah yang sudah ditempuh oleh pemerintah Cina untuk mengurai pengangguran tersebut. Pertama, pemerintah daerah melaksanakan program pelatihan untuk para mahasiswa. Program ini bertujuan agar mereka mendapatkan kemampuan yang diperlukan untuk memenuhi syarat lowongan pekerjaan yang tersedia.

Kedua, Departemen Pendidikan membuka 50.000 lowongan pekerjaan untuk para lulusan pascasarjana. Ketiga, Departemen Organisasi Pusat (COD) dari Partai Komunis Cina (PKC), meningkatkan lowongan untuk lulusan perguruan tinggi. Nantinya para mahasiswa ini akan menjabat sebagai kepala desa, pemimpin sebuah komunitas dan karyawan pada komunitas akar rumput PKC. 
Departemen Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Cina, meyakini telah menciptakan 63 juta lapangan pekerjaan baik di desa maupun di kota selama kurun waktu enam tahun terakhir ini. 
Langkah ini diikuti dengan menciptakan kebijakan perekrutan tenaga kerja yang didasarkan enam aspek penting, yaitu pertama, meningkatkan lapangan pekerjaan dengan mengkombinasikan antara ekonomi dan memperluas permintaan dalam negeri. Kedua, membantu dan mendukung perusahaan dalam menghadapi kesulitan dan kestabilan perekrutan tenaga kerja. 
Ketiga, mengimplementasi kebijakan perekrutan yang lebih positif. Keempat, menerapkan promosi perekrutan yang memiliki tujuan yang jelas. Kelima, mengadakan pelatihan khusus. Keenam, bekerja sama dengan rekan sosial dan mengembangkan aktivitas jasa perekrutan. 

Tantangan
      Berdasarkan statistik dari Voice of China, jumlah buruh migran di Cina sekitar 230 juta jiwa. Sebagian besar dari mereka merupakan remaja yang berusia antar 15-49 tahun. 
Inilah merupakan tantangan yang akan dihadapi Cina di masa depan, yakni buruh migran generasi kedua. Buruh migran generasi kedua ini sebagian besar telah mengecap pendidikan di bangku sekolah yang kemudian bekerja di kota. Mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada buruh migran generasi pertama yang sebagian besar adalah petani. 
Mereka menuntut hak mereka dan tidak menerima diperlakukan secara tidak adil seperti layaknya orang tua mereka. Menurut Menteri Pertanian Cina, Han Changfu, mereka menginginkan diperlakukan sama dengan orang-orang kota pada umumnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga menuntut hak-hak mereka untuk dipenuhi.

Kemudian sekitar 70 persen dari buruh migran generasi kedua memiliki telepon genggam, bahkan rata-rata dengan teknologi terbaru dan model yang anyar. Mereka berpakaian layaknya warga kota dan tidak terlihat seperti seorang buruh. 
Permasalahan lainnya yang timbul adalah para buruh migran generasi kedua ini sudah terbiasa hidup di kota dan tidak memiliki keinginan untuk kembali ke desa. Meskipun kembali ke desa, mereka tidak memiliki tanah untuk digarap. Sedangkan bila meneruskan hidup di kota, mendapatkan pekerjaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini menjadi masalah yang cukup rumit untuk diselesaikan oleh pemerintah Cina.

2. INFLANSI
     Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama.

   Inflasi saat ini tak hanya melanda China belaka. Se-antero dunia pun saat ini sedang menghadapi gelombang pasang inflasi. Fenomena yang demikian ini diakibatkan ulah lonjakan harga minyak maupun komiditas lainnya dan tak lepas juga komoditas pangan. Kondisi yang demikian ini ditambah lagi peranan hedge-fund dan spekulan komoditas yang turut mendorong kenaikan harga.

     Di dunia, sepertiga negara-negara berkembang rata-rata sudah pernah mengalami tingkat inflasi yang berada pada posisi dua digit, bahkan dibeberapa negara sudah mengalami hiperinflasi.
Vietnam, Venezuela dan Pakistan adalah contoh negara yang mengalami inflasi yang cukup parah di mana tingkat inflasi mencapai 20% bahkan Zimbabwe sampai-sampai tak sanggup mengendalikan inflasinya sehingga diambi kebijakan harus memotong 10 angka nol di mata uangnya, seperti 10 Milyar menjadi 1, dalam hitungan persen inflasinya didapat 2,2 juta%! Wouw suatu rekor dalam sejarah dunia.
     Menurut catatan Bank Dunia, lonjakan harga berjamaah ini pernah terjadi pada tahun 1973. di tahun itu, hampir semua komoditas bak berikrar untuk naik harga secara bersama-sama. Kenaikan harga-harga ini secara otomatis menjadi pukulan telak bagi kelompok miskin, kelompok yang paling rentan terhadap lonjakan harga. Besarnya permintaan dan kurangnya penawaran, terutama untuk bahan pangan telah manjadikan masalah ini menjadi masalah global.

    Dua negara yang paling berjubel penduduknya, India dan China mengeluarkan kebijakan melarang ekspor beras demi mengamankan pasokan dalam negeri. Sekedar menaikkan pajak ekspor tidak terlalu jitu untuk kondisi seperti sekarang ini. Di sisi lain, negara pengimpor beras, seperti Filipina dan Indonesia, mengadakan tender besar-besaran untuk impor beras. Hal ini mendorong harga komoditas lebih suka bertengger di atas.
     Kenapa kondisi seperti ini bisa terjadi? Diduga, kebijakan negara maju yang merangsang produksi biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil, dalam rangka mengantisipasi global warming, dengan cara pemberian subsidi, membatasi ekspor, dan mewajibkan penggunaan biofuel di dalam negeri, telah memicu konversi secara besar-besaran penggunaan komoditas pangan untuk bahan bakar nabati. Komoditas yang tadinya di konsumsi sebagai makanan, sekarang digunakan untuk menjalankan mesin. Di Amerika Serikat sendiri, 40% produksi jagung dialokasikan untuk pembuatan etanol.
      Angka inflasi di China pada April 2015 naik moderat sebesar 1,5% sebagai tanda penurunan harga dalam 37 bulan berturut-turut. Hal ini disampaikan Biro Statistik Nasional China dalam laporannya.

     Meski naik dari bulan sebelumnya sebesar 1,4%, tetapi inflasi masih di bawah perkiraan analis sebesar 1,6%. Ekonom memandang angka tersebut menunjukkan tekanan harga moderat dan permintaan domestik di perekonomian terbesar kedua dunia itu melemah.
     "Harga-harga konsumen tetap lamban pada April dan risiko deflasi masih belum terpecahkan. Ada kebutuhan untuk menurunkan suku bunga lagi," ujar analis dari Haitong Securities dalam catatannya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/5/2015)
     Kekhawatiram ekonomi China, pertumbuhan melambat ke posisi terendah dalam enam tahun, sebesar 7% dalam tiga bulan pertama tahun ini, memaksa bank sentral China memangkas suku bunga.
    Dalam jajak pendapat Reuters pada April, analis memperkirakan bank sentral China akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal ini, dan menurunkan rasio persyaratan cadangan (RRR) sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini.

C. INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL

1. INVESTASI

      Prosedur dalam mendirikan sebuah usaha investasi asing di Cina, pemerintah Cina menerapkan sejumlah peraturan yang dapat menjawab berbagai persoalan, seperti manajemen tenaga kerja, pendaftaran usaha patungan, dan kontribusi modal. Liberalisasi serta kelonggaran terhadap batasan-batasan dalam penanaman modal dan pendirian perusahaan-perusahaan di Cina, adalah sejalan dengan keinginan Cina untuk menerapkan kebijakan reformasi dan membuka diri dan mewujudkan keinginan Cina untuk dapat bergabung dalam keanggotaan WTO.

      Cina juga mengalirkan dananya keluar negeri untuk memacu pertumbuhan di dalam negerinya. Pada awalnya Cina tidak dikenal sebagai negara pengekspor investasi yang penting. Namun, menjelang akhir 2004, Cina sudah mendirikan 8.299 perusahaan di luar negeri dan memiliki angka kumulatif ODI (Outward Direct Investment) lebih dari US$44,8 milyar di 150 negara. Menurut data statistik Kementerian Perdagangan Cina (Ministry of Commerce/ MOFCOM) pada tahun 2005, tercatat aliran kumulatif ODI sebesar US$ 57,2 milyar, ini merupakan sepersepuluh dari semua aliran FDI dari negara berkembang.

      Pemerintah Cina pun antara tahun 1991-1997 membangun sebuah Tim Nasional yang berjumlah 120 perusahaan. Tim Nasional tersebut merupakan perusahaan-perusahaan besar milik negara yang nantinya akan berperan dalam arena persaingan industri di tingkat global. 120 perusahaan raksasa tersebut memiliki fungsi strategis masing-masing. 32 Perusahaan-perusahan tersebut bergerak di sektor: pelistrikan, batu bara, otomotif, elektronika, besi dan baja, mesin, kimia, material untuk konstruksi, transportasi, ruang angkasa, obat-obatan. 33 Semua perusahaan perusahaan ini mendapatkan berbagai macam fasilitas dan dukungan finansial dari negara.

2. Penanaman Modal Dalam Negeri

      Memperkokoh struktur industri dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industri yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang. Penelitian IMF menemukan, Pertumbuhan Ekonomi di China sejak 1978 disebabkan oleh peningkatan produktifitas di segala bidang. Peningkatan itu terjadi tidak hanya karena perbaikan di bidang teknologi, tetapi juga karena kenaikan belanja modal dan hasil kerja para buruh. Prioritas juga ditunjukkan kepada industri agar mampu menciptakan mesi-mesin produksi sendiri. Dalam beberapa hal, gejala itu merosot dari 70 persen pada 1978 menjadi 54 persen pada 1994, sementara perkerja sektor industri dan jasa meningkat Pergeseran itu menyebabkan realokasi tenaga kerja dalam kegiata yang bernilai tambah lebih tinggi.

       Diarahkan pada proses penyerapan tenaga kerja dalam negeri sebanyak-banyaknya untuk mengatasi dan mengurangi angka pengangguran di China. Pemerintah China juga mengusahakan pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah China dan memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap dengan mengedepankan perekonomian yang sehat dan  hidup yang berkualitas.

3. Penanaman Modal Asing
     Secara makro proses kemajuan ekonomi suatu negara akan semakin lancar jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka diperlukan peran sektor swasta luar negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.

      Memikat modal asing merupakan aspek penting kebijakan reformasi di China sejak Departemen Industri dan Perdangangan di China menerima pendaftaran perusahaan dan kantor perwakilan asing pada 1980. Tidak heran, Perekonomian China sekarang tumbuh paling cepat dan menjadi salah satu pasar penanaman modal dunia yang paling menarik. Penanaman modal terbesar berasal dari Jepang, Hongkong (sekarang daerah administrasi khusus), Amerika Serikat, Jerman, Perancis, dan Taiwan. Antara 1980 hingga 1997 China mengantongi modal asing sebesar 212,12 milyar dollar AS dari 300.000 perusahaan patungan asing, jumlah yang mengejutkan. Nilai rata-rata investasi asing per proyek adalah 3,36 juta dollar AS. Selain itu, kontrak investasi telah mencapai 510 Milyar dollar AS. Menurut laporan Seksi Perdangangan dan Pembangunan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), arus investasi yang masuk ke cina menempati urutan kedua di dunia sesudah Amerika Serikat. Lantaran itu, pada 1997 PDB China tumbuh sebesar 8,8 persen dan investasi domestik berupa aset tetap mencapai 305,1 milyar AS.


SUMBER :
1. Aziliya, Dara. 2015. "Ekonomi China: Dorong Pertumbuhan, PM Li Andalkan Kebijkan Fiskal".http://kabar24.bisnis.com/read/20150306/19/409310/ekonomi-china-dorong-pertumbuhan-pm-li-andalkan-kebijakan-fiskal. Jakarta.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
2. Aziliya, Dara. 2014."Ekonomi China: Ekonom Dorong Kebijkan Moneter Longgar".http://kabar24.bisnis.com/read/20140820/18/251170/ekonomi-china-ekonom-dorong-kebijakan-moneter-longgar. Jakarta.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
3. Marwan, Ardy. "Kebijakan Fiskal".https://www.academia.edu/5547777/KEBIJAKAN_FISKAL_MAKALAH. [diakses tanggal 1 Juni 2015]
4. Puspita, Putri. "China Sebagai Kekuatan Dunia Baru".https://www.academia.edu/9898213/China_Sebagai_Kekuatan_Dunia_Baru.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
5. Unknown. "Economy China".https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html. [diakses tanggal 1 Juni 2015]
6. Unknown."Pengangguran di China Menurun".http://video.sindonews.com/play/16914/angka-pengangguran-di-china-menurun. [diakses tanggal 1 Juni 2015]
7. Setiawan, Sakinah Rakhma Diah.2013."Inflansi China Tetap Stabil Meski Ekonomi Tersandung".http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/11/0523080/Inflasi.China.Tetap.Stabil.Meski.Ekonomi.Tersandung.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
8. Yovanda, Yanuar Riezqi.2015."Inflasi di China Hanya 1,5%".http://ekbis.sindonews.com/read/999353/35/inflasi-di-china-hanya-1-5-1431180214.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
9. Akbar, Juang, 2009, "Investasi Negara China", http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127456-RB06J421p-Perkembangan%20investasi-Analisis.pdf [diakses tanggal 21 Maret 2015]
10. Wang, Yuan dkk. 2000. "Menembus Pasar China". Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia.https://books.google.co.id/books?id=Ku4WrxO-VpYC&pg=PA16&dq=penanaman+modal+dalam+negeri+di+cina&hl=en&sa=X&ei=_8tuVYnJH4yIuASDsIOoDw&ved=0CFEQ6AEwCQ#v=onepage&q=penanaman%20modal%20dalam%20negeri%20di%20cina&f=false.[diakses tanggal 1 Juni 2015]
10. Setyawan, Aris Budi. 1997."Perekonomian Indonesia".Jakarta. Gunadarma.

Sunday, April 19, 2015

CHINA, RAKSASA EKONOMI DUNIA

DOSEN                   : MUHAMMAD FIRDAUS
MATA KULIAH          : PEREKONOMIAN INDONESIA # (SOFTSKILL)

   
       Kemajuan sebuah negara salah satunya ditentukan dari kekuatan ekonomi yang menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Dengan kata lain, jika ingin mengetahui tingkat kemajuan perekonomian suatu negara, kita bisa melihat dari pendapatan per kapita negara tersebut. Pendapatan per kapita pada dasarnya adalah pendapatan rata-rata penduduk pada suatu negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu negara mencerminkan kemakmuran negara tersebut.

       Republik Rakyat China atau yang biasa disebut dengan China merupakan negara dengan perekonomian yang maju. Negara yang menganut paham komunis ini menggunakan paham ekonomi campuran untuk menjalankan roda perekonomian negaranya. Dalam hal ekspor impor, China termasuk dalam daftar negara yang melakukan ekspor dan impor terbesar. Bahkan, diramalkan kekuatan ekonomi China akan mengalahkan Amerika Serikat. Pendapatan per kapita China mencapai $8.382.


A. PENDAPATAN NASIONAL CHINA/REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK (RRT)

     Sejak akhir tahun 1970-an, RRT telah mengubah sistem perekonomiannya dari sistem ekonomi tertutup dan centrally planned menjadi sistem ekonomi yang lebih berorientasi pada pasar. Dengan mengimplementasikan kebijakan tersebut pada tahun 2010 RRT berhasil menjadi eksportir terbesar di dunia. Reformasi ekonomi RRT dimulai secara bertahap yakni keluar dari sistem pertanian kolektif dan meluaskannya dalam liberalisasi harga, desentralisasi fiskal, meningkatkan otonomi BUMN, mendiversifikasi sistem perbankan, mengembangkan pasar saham, meningkatkan pertumbuhan sektor swasta, dan membuka diri terhadap perdagangan, serta investasi luar negeri.

   Pada tahun 2012, di tengah terjadinya krisis keuangan global, RRT masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tetap. Beberapa prestasi yang dicapai oleh RRT di antaranya adalah kenaikan GDP dari RMB 26,6 triliun (US$ 4,2 triliun) menjadi RMB 51,9 trilyun (US$ 8,3 triliun), yang menempatkan RRT di peringkat kedua secara global. Disamping itu, pendapatan pemerintah juga naik dari RMB 5,1 triliun (US$ 822 miliar) menjadi RMB 11,7 triliun (US$ 1,88 triliun) dengan penambahan lapangan kerja sebanyak 58,7 juta.

       Di bidang infrastruktur, selama periode lima tahun, pemerintah telah berhasil membangun lebih dari 18 juta unit rumah bersubsidi dan perbaikan 12 juta unit rumah di daerah pinggiran. Disamping itu, juga telah berhasil dibangun 19.700 km jalur kereta api, dimana 8951 kmnya adalah jalur kereta api cepat. Pemerintah juga telah membangun 609.000 km jalan baru, dengan 42.000 merupakan jalan tol, yang menambah panjang jalan tol secara keseluruhan menjadi 95.600 km. Lebih lanjut, juga telah dibangun 31 bandara dan 602 pelabuhan untuk 10.000 ton kapal serta pembangunan proyek besar untuk mengalirkan gas dan listrik dari barat ke timur.

     Salah satu kunci keberhasilan Pemerintah RRT dalam mempertahankan pertumbuhan ekonominya di tengah krisis global adalah penerapan kebijakan fiskal yang pro-aktif, kebijakan easy moneter, penerapan kebijakan finansial secara penuh, peningkatan belanja pemerintah, dan membuat pengurangan pajak secara struktural. Disamping itu, juga dilakukan penyesuaian giro wajib minimum dan suku bunga untuk mempertahankan pertumbuhan yang tepat dalam suplai uang dan kredit. Dalam merespon tren perubahan makro ekonomi, pemerintah juga secara cepat mengintensifkan implementasi kebijakan, mengurangi daya dorong dari kebijakan stimulus secara tepat waktu, dan mengimplementasikan kebijakan fiskal pro-aktif dan kebijakan moneter yang hati-hati.

     Dalam upaya untuk mempercepat penyesuaian struktur ekonomi dan mengembangkan kualitas serta kinerja pembangunan ekonomi, pemerintah telah melakukan serangkaian upaya untuk mendorong permintaan domestik. Sebagai hasilnya, kontribusi permintaan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat.

     Di bidang industri, RRT melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan transformasi sektor industri yang akhirnya menjadikan industri manufaktur RRT terbesar di dunia, dengan pertumbuhan nilai tambah tahunan rata-rata mencapai 13,4%. Hal ini sekaligus menjadikan manufaktur teknologi tinggi sebagai pilar utama ekonomi RRT.

     Disamping itu, pada periode lima tahun ini, industri strategis termasuk clean energy, konservasi energi, perlindungan lingkungan, teknologi komunikasi dan bio-medicines telah tumbuh dengan cepat. Kontribusi sektor jasa terhadap GPD juga meningkat sekitar 2,7%, dan membuat sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja lebih banyak dari sektor lain.


   Perdagangan internasional RRT dalam kurun waktu lima tahun terakhir rata-rata tumbuh 12,2%/tahun dan RRT menempati peringkat kedua negara perdagangan terbesar dunia. RRT telah menjadi pengekspor terbesar dunia dan kontribusinya terhadap pasar internasional juga meningkat lebih dari 2 percentage point dibandingkan tahun 2007. Untuk investasi, selama lima tahun pemerintah telah menggunakan investasi asing sebanyak US$ 552,8 miliar. Dan untuk mendorong ekspansi pengusaha RRT keluar negeri, pemerintah menerapkan strategi go global. Outbound direct investment RRT naik dari US$ 24,8 miliar di tahun 2007 menjadi US$ 77,22 miliar di tahun 2012, dengan pertumbuhan pertahun mencapai 25,5%. Jumlah ini sekaligus menjadikan RRT sebagai salah satu sumber investasi utama dunia.

   Tahun 2013 merupakan tahun yang crucial untuk melanjutkan implementasi Rencana Lima Tahunan ke-12. Dalam kaitan ini, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan GDP sebesar 7,5%, CPI (inflasi) sebesar 3,5%, penambahan 9 juta lapangan kerja, tingkat pengangguran urban di bawah 4,6%, dan terus mengembangkan balance of payment. Dalam kaitan ini, pemerintah akan meneruskan kebijakan fiskal yang proaktif, pertama dengan menaikkan defisit dan utang pemerintah melalui cara yang sesuai. Tahun ini, diproyeksikan defisit sebesar RMB 1,2 trilyun (US$ 200 miliar), RMB 400 triliun (US$ 64,5 miliar) lebih dibandingkan anggaran tahun lalu. Ini terdiri dari defisit pemerintah pusat sebesar RMB 850 milyar (US$ 137 miliar), dan RMB 350 miliar (56,4 miliar) dalam bentuk obligasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Kedua, pemerintah akan memperbaiki kebijakan pemotongan pajak struktural dengan fokus mempercepat proyek percontohan untuk menggantikan business tax dengan VAT. Ketiga, akan mengoptimalkan struktur pengeluaran pemerintah dengan prioritas pada belanja pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, dan bidang lain yang penting untuk masyarakat. Pemerintah akan memperketat pengeluaran administratif dan melakukan penghematan. Investasi dari pemerintah pusat utamanya akan dialokasikan untuk proyek rumah bersubsidi, proyek infrastruktur terkait pertanian, jaminan sosial dan proyek lain untuk pengurangan emisi dan perlindungan lingkungan. Dan keempat, memperkuat pengelolaan utang pemerintah daerah.


B. KEMISKINAN 

     Pertumbuhan ekonomi, dihitung berdasarkan pendekatan nilai riil produk domestic bruto (gross domestic bruto), bukan semata-mata menunjukkan peningkatan produk atau pendapatan secara makro. Pertumbuhan ekonomi telah menaikkan pendapatan perkapita masyarakat.

     Tolak ukur lain mengenai kesejahteraan (sekaligus kemiskinan) penduduk sebuah negara, yang bukan ditinjau berdasarkan aspek pendapatan, sangatlah bervariasi. Ada yang berpendekatan ekonomi, ada juga yang berpendekatan social.

     Tingkat kesejahteraan penduduk dapat pula dilihat melalui alokasi pengeluaran konsumsinya. Semakin sejahtera penduduk suatu negeri, maka semakin kecil pengeluaran konsumsinya untuk pembelian bahan pangan.

       Upaya China menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir berdampak pada peningkatan taraf hidup warganya. Alhasil, angka kemiskinan di negara ekonomi terbesar kedua di dunia turun signifikan.



“Jumlah penduduk yang berada dalam kemiskinan di China hampir tiga per empat dari tingkat kemiskinan selama enam tahun, yakni dari 26 persen pada tahun 2007 menjadi tujuh persen pada 2012,” menurut laporan dari perusahaan riset Gallup yang berbasis di Amerika Serikat (AS), seperti dikutip dari laman CNN, beberapa waktu lalu.

     Selain berhasil mengurangi jumlah masayarakat kelas bawah, Negeri Tirai Bambu juga berhasil mendorong 65 persen penduduknya untuk naik kelas ke kelompok menengah dan menengah atas. Sejak memulai pembangunan ekonomi pada 1980, China berhasil menekan angka kemiskinan secara drastis yang saat itu berada pada level 64 persen.

   Tren tersebut juga dikaitkan dengan reformasi ekonomi dalam negeri yang diterapkan selama beberapa dekade terakhir. Salah satu aspek khusus dari keberhasilan sosio-ekonomi tersebut, lantaran adanya pertumbuhan industrialisasi yang pesat di ibu kota. Hal ini mendorong warga perdesaan untuk urbanisasi dan menilai pekerjaan di pusat perkotaan jauh lebih baik, khususnya pada sektor manufaktur.

“Peningkatan pendidikan dan kesehatan telah memainkan peranan pentig dalam membantu kebanyakan warga China untuk keluar dari kemiskinan,” demikian penilaian Gallup.


      Jumlah penduduk China pada pertengahan 2014 diperkirakan mencapai 1,355,692,576 (July 2014 est.) atau sekitar 20% dari penduduk dunia, belum termasuk Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Tantangan demografi yang dihadapi China saat ini, antara lain populasi yang menua, dan tingginya tingkat cacat lahir di wilayah tertentu. Ketidakseimbangan rasio gender pada dasarnya tidak terlalu tajam, yakni laki-laki: 51,3%, perempuan: 48,7%, namun isu yang berkembang adalah sulitnya kaum laki-laki mencari pasangan hidup akibat paradigma sosial yang mengakibatkan kaum perempuan Tiongkok lebih memilih pasangan hidup yang berada ataupun expatriat. Pertumbuhan penduduk di China diperkirakan akan terus meningkat tajam mulai dari tahun 2016 sampai tahun 2040.

      Sebanyak 128 juta penduduk atau 13.4 persen dari total penduduk Tiongkok hidup di bawah garis kemiskinan, karena China menaikkan standar garis kemiskinan menjadi 1.500 yuan atau US$ 230 per tahun (setengah dari standar garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia). Untuk itu, Pemerintah china telah menyusun rencana program pengentasan kemiskinan 10 tahun (2011–2020). Sementara itu pada pertengahan 2012, tingkat pengangguran di RRT mencapai 4,1% dari total penduduk China. Untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, pemerintah Tiongkok telah menciptakan 10,24 juta lapangan pekerjaan baru pada akhir bulan September 2012. Selain itu sebagai upaya memperluas penyediaan keamanan sosial bagi penduduknya, pemerintah Tiongkok telah memberikan jaminan social security untuk 90 persen penduduknya, serta memberikan rural pension scheme untuk 330 juta petani yang berumur 60 tahun lebih dengan tunjangan bulanan yang bervariasi sesuai tingkat standar penghasilan daerah mereka.



C. PERKEMBANGAN DANA PEMBANGUNAN DI CHINA

      Pertumbuhan dan pembangunan pesat yang terjadi pada Cina merupakan suatu fenomena yang banyak menyita perhatian internasional. Kesuksesannya untuk bangkit dari keterpurukan dan dinamika dalam negeri pasca perang sipil yang berujung pada kemenangan Partai Komunis Cina memberikan sejarah baru bagi keberlangsungan Cina sebagai sebuah negara. Pada periode 1949 – 1976, tidak ada pembangunan signifikan yang terjadi pada Cina, hingga kemudian pada 1978, Deng Xiaoping pemimpin baru yang menggantikan Mao Zedong  melakukan reformasi pada politik dan ekonominya dan memutuskan untuk memulai modernisasi. Partai Komunis Cina mulai mengikuti langkah negara tetangganya seperti Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura untuk mencapai kemakmuran dengan kebijakan yang berorientasi pada ekspor, sehingga tidak lama kemudian mengakibatkan investasi dan join ventur membanjiri Cina, dan membawanya pada posisi sebagai  factory of the world 

      Pembangunan perekonomian yang pesat merupakan akibat dari reformasi politik yang dilakukan oleh Cina. Segala kebijakan yang diambil harus mendukung pembangunan perekonomian, dan dari perubahan politik pula, Cina dapat memulai usahanya untuk melakukan modernisasi. Hal ini terlihat pada tahun 1988, dimana Cina mulai melegitimasi perusahaan swasta, kemudian menetapkan ekonomi pasar sosialis pada 1993, dan mulai menganggap perusahaan swasta sama pentingnya dengan pelaku ekonomi negara pada 1999. Bahkan, angkatan pertahanan Cina menjadi salah satu aktor yang harus menjadi penyokong pembangunan perekonomian negeri tirai bambu tersebut. Tiga puluh tahun setelah melakukan reformasi, pembangunan ekonomi Cina memperlihatkan kemajuan yang besar, terlihat dari Cina yang telah menjadi negara perdagangan terbesar dunia kedua pada tahun 2008 serta melampaui Jepang berdasarkan ukuran Gross Domestic Product (GDP) pada 2010. Selain itu, pada periode 2008-2012, pertumbuhan GDP Cina telah mengalami peningkatan dengan angka sekitar 10% pertahunnya.Hal ini berbeda dengan Amerika Serikat sebagai negara dominan saat ini yang mana pascakrisis finansial 2008, tingkat pertumbuhan GDP Amerika Serikat justru menunjukan angkayang rendah, yaitu hanya sekitar 2% hingga periode 2012.Pembangunan pesat yang terjadi pada Cina dan kemampuannya yang mulai mampu mengejar negara-negara besar khususnya secara ekonomi kemudian menjadi penting untukdianalisa. Hal tersebut dikarenakan, sebagaimana yang dijelaskan dalam teori power transitions, pembangunan pesat yang terjadi pada suatu negara sewaktu-waktu akan menimbulkan dampak terhadap negara lain, khususnya terhadap negara yang menjadi pemimpin‘ dalam sistem internasional.

      Dalam hal ini, negara yang mengalami pertumbuhan pesat dapat saja menjadi penantang yang potensial bagi negara dominan dalam sistem internasional, khususnya apabila pertumbuhan yang dimilikinya mulai mengejar dan setara dengan negara dominan. Selain itu, peningkatan pesat yang terjadi pada suatu negara juga dapat memicu timbulnya keinginan untuk mengubah sistem yang ada oleh negara yang mengalami peningkatan power.

      Sepeninggal  Mao Zedong pada 1976, Cina mengalami disfungsi dan kemunduranekonomi yang membawanya pada situasi kritis, dan lebih dari 900 juta rakyat Cina menuntut untuk dilakukannya perubahan pada politik. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1978,Deng Xiaoping muncul sebagai tokoh pemimpin baru bagi Partai Komunis Cina yang kemudian melakukan reformasi pada perekonomian. Reformasi ekonomi tersebut dapat dijelaskan dalam tiga preposisi, yaitu berupa mulai dibukanya ekonomi Cina terhadapinvestasi asing dan private ownership, memperbolehkan kekuatan pasar Mempengaruhi harga dan alokasi barang, serta mengharuskan material incentives menjadi mekanisme utama dalammenstimulasi peningkatan produktivitas dan efisiensi. Reformasi ini sendiri dilakukan dengan slogan reforming and opening, yaitu modernisasi yang dilakukan dengan menggunakan ilmu dan teknologi Barat yang dilakukan dengan aturan sosialis. Pada pertengahan 1990an, produk Cina telah memasuki hampir seluruh pasar diseluruh dunia. Istilah Made in China 
juga menjadi hal yang tidak dapat disangkal dan mulai umumditemui pada barang-barang impor di berbagai negara, serta dikenal sebagai barang cheapbut well-made.Selain itu, saat negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara di Eropa telah mengalami kemerotosan perekonomian akibat krisis yang menimpanya, Cina bertahan sebagai kekuatan yang memperlihatkan pembangunan yang stabil, terlihat dari total perdagangan dan GDP yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.

       Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa peningkatan nilai perdagangan barang Cina keseluruh dunia meningkat tiap tahunnya, dimana pada tahun 2012, nilai perdagangan barang Cina mencapai angka senilai 2 triliun US Dollar. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu faktor terpenting terhadap pertumbuhan ekonomi Cina yang berimbas pada peningkatan power  Cina, khususnya berdasarkan aspek ekonomi yang dilihat dari nilai GDP.


      Dari grafik dan tabel diatas, terlihat bahwa total nilai GDP Cina mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2010, Cina telah menyalip Jepang sebagai negara kedua terbesar dalam ukuran GDP. Fenomena ini menjadi gambaran bagaimana pertumbuhan dan pembangunan Cina yang pesat telah mampu mengungguli Jepang yang telah lebih dahulu melakukan pembangunan sebelum Cina. Selain itu, terlihat pula bahwa Cina kini telah mengungguli kekuatan-kekuatan besar dunia seperti Jerman, Inggris, dan Perancis berdasarkan total nilai GDP, yang mana hal ini kemudian berimbas pada kapabilitas power  Cina serta posisinya dalam sistem internasional.

     Selain itu, faktor yang juga banyak mempengaruhi pertubuhan dan pembangunan Cinakhususnya pada bidang ekonomi pada dekade terakhir adalah pasca bergabungnya Cina dalamorganisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO) pada Desember 2001. Bergabungnya Cina ke dalam WTO bukan tanpa alasan, karena pada hakekatnya, sebelum bergabung dalam organisasi perdagangan internasional tersebut, pada tahun 1993 situasi perekonomian Cina mengalami penurunan, khususnya setelah diberlakukannya reformasi ekonomi Cina dengan menerapkan systemsocialist market economy. Pada tahun 1992, pertumbuhan perekonomian Cina meningkat sebesar 14,2%, namun menjadi 10,5% di tahun 1995. Selain itu, krisis finansial Asia juga mengakibatkan angka pertumbuhan ekonomi Cina kembali menurun, dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 9,6% pada 1996, dan 7,1% ditahun 1999. Fenomena ini juga berdampak pada penurunan tingkat Foreign Direct Investment  (FDI) Cina, yang mana FDI merupakan motor penggerak terbesar Cina saat itu. Hal ini yang kemudian mendorong Cina secara terpaksa untuk begabung dalam WTO, guna memulihkanperekonomiannya.

     Meski reformasi ekonomi yang kini dijalankan oleh Cina merupakan transportasi dalam mencapai modernisasi, namun hanya terdapat empat aspek yang melalui tahap modernisasi, yaitu modernisasi terhadap agrikultur, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertahanan nasional. Dalam hal ini, modernisasi terhadap sistem sosial-politik tidak dilakukan, meski Partai Komunis Cina telah banyak melalui perubahan dalam perkembangannya yang mana telah menetapkan untuk melakukan reformasi ekonomi pada 1978. Hal tersebut dikarenakan, Cina memiliki tanggung jawab terhadap ideologinya, dimana tiap perubahan harus dengan tujuan membangun dan tidak merusak nilai sosialisme dan posisi Partai Komunis Cina.

D. PERDAGANGAN ANTAR NEGARA

     Pada era globalisasi ini, suatu negara dituntut untuk dapat menguasai teknologi,mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam hal ekonomi dan pasar, serta rakyat yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi akan IPTEK dan modernisasi. Kerjasama perdagangan dan ekonomi dengan China dalam rangka Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) membawa implikasi besar terhadap industri dalam dan luar negeri. China merupakan salah satu negara yang paling mendapat perhatian ASEAN karena kekuatan ekonominya. Di tahun 2010, kekuatan ekonomi China berhasil melampaui Jepang setelah beberapa tahun sebelumnya melampaui Jerman, Perancis, dan Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa China tumbuh menjadi negara yang menunjukan peningkatan ekonomi yang di atas rata-rata, mampu bertahan dari goncangan krisis ekonomi dunia pada akhir abad ke 20. China mampu menjadi seperti sekarang karena beberapa faktor, seperti aspek politik,ekonomi, sosial, dan budaya yang juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan China. Selain itu faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah China pandai memanfaatkan peluang dalam perdagangan.

   Asean-China Free Trade Agreement merupakan kesepakatan antara negara- Negara ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tariff maupun non-tarif, peningkatan aspek pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, dan sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong perkonomian para pihakACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China. Inisiatif untuk bekerjasama dalam pengembangan ekonomi datang dari Cina. Perkembangan ekonomi Cina tampaknya tidak terbendung untuk menjadi perekonomian terbesar di dunia dalam dua atau tiga dekade ke depan. Harga produk yang murah dan jenis produk yang bervariasi serta dukungan penuh pemerintah Cina membuat produk Negara lain sangat sulit untuk bersaing. Pemerintah Amerika Serikat pun pada mulanya berupaya melindungi perekonomian dalam negerinya dan berusaha menekan Cina, antara lain untuk membiarkan mata uang renminbi menguat dan mengurangi surplus perdagangan.

     Dalam perkembangannya, AS harus realistis bahwa Cina tidak dapat lagi ditekan dan lebih baik bekerjasama dalam memulihkan perekonomian dunia dari krisis global. Pada tahun 2001, pada pertemuan antara China dan ASEAN, Cina menawarkan sebuah proposal ASEAN-China Free Trade Agreement untuk jangka waktu 10 tahun kedepan. ACFTA dirancang oleh para kepala negara anggota ASEAN pada pertemuan puncak ASEAN dan Republik Rakyat Cina pada tanggal 6 November 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam. Dalam prosesnya, negosiasi tersebut akan berlanjut melalui tahapan-tahapan. Satu tahun berikutnya, yaitu tahun 2002, pemimpin ASEAN dan China siap menandatangani kerangka perjanjian Comprehensive Economic Cooperation (CEC), yang didalamnya terdapat pula diskusi mengenai Free Trade Area (FTA).

     Kerangka Persetujuan CEC berisi tiga elemen yaitu liberalisasi, fasilitas, dan kerjasama ekonomi. Elemen liberalisasi meliputi barang perdagangan, servis atau jasa 24 dan investasi. Tidak diragukan lagi bahwa proposal yang ditawakan oleh China sangat menarik karena China dan ASEAN sama-sama melihat kemungkinan besar akan adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan dengan perjanjian tersebut. Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para kepala negara kedua pihakmenandatangani Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s Republic of China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4November 2002. Protokol perubahan Framework Agreement ditandatangani oleh menteri-menteri ekonomi ASEAN-RRC pada tanggal 6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Protokol perubahan kedua Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2006.

   Pelaksanaan perdagangan bebas dalam ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA)di Indonesia secara regulasi telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of South East Asian Nations and the People’s Republic of China, sebagaimana telah diratifikasi,membentuk peraturan perundangan yang berkaitan dengan ACFTA melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2004, pada tanggal 15 Juni 2004. Didalam framework tersebut disepakati penetapan pembentukan perdagangan bebas untuk barangpada tahun 2004, sektor jasa tahun 2007, dan investasi tahun 2009. Sementara dari sisi kesiapan perdagangan bebas bagi ASEAN juga berlaku bertahap. Perdagangan bebas mulai berlaku tahun 2010 antara Cina dengan ASEAN-6 yaitu untuk Indonesia, Singapura, Thailand,Malaysia, Philipina, dan Brunei. Sementara tahun 2015 berlaku bagi Cina dengan ASEAN-4yaitu Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Beberapa isu yang terkait perkembanganACFTA, khususnya di Indonesia. Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negara ASEAN dan Cina. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, yang disebut dengan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA).


E. HAMBATAN-HAMBATAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA

      ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara- negara anggota ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.

- LANDASAN HUKUM
   Dalam membentuk ACFTA, para Kepala Negara Anggota ASEAN dan China telah menandatangani ASEAN - China Comprehensive Economic Cooperation pada tanggal 6 Nopember 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam.
Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para Kepala Negara kedua pihak menandatangani Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s Republic of China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 Nopember 2002. Protokol perubahan Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Protokol perubahan kedua Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2006.
Indonesia telah meratifikasi Ratifikasi Framework Agreement ASEAN-China FTA melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004.
Setelah negosiasi tuntas, secara formal ACFTA pertama kali diluncurkan sejak ditandatanganinya Trade in Goods Agreement dan Dispute Settlement Mechanism Agreement pada tanggal 29 November 2004 di Vientiane, Laos.
Persetujuan Jasa ACFTA ditandatangani pada pertemuan ke-12 KTT ASEAN di Cebu, Filipina, pada bulan Januari 2007. Sedangkan Persetujuan Investasi ASEAN China ditandatangani pada saat pertemuan ke-41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 15 Agustus 2009 di Bangkok, Thailand.

- TUJUAN ASEAN China-FTA

1. Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara negara-negara anggota.
2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa serta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi.
3. Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaan yang tepat dalam rangka kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota.
4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota ASEAN baru (Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam –CLMV) dan menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi diantara negara-negara anggota.

- PERSETUJUAN PERDAGANGAN JASA

     Persetujuan Jasa ACFTA telah berlaku efektif sejak Juli 2007. Dengan adanya Persetujuan ini para penyedia jasa dikedua wilayah akan mendapatkan manfaat perluasan akses pasar jasa sekaligus national treatment untuk sektor dan subsektor yang dikomitmenkan oleh masing-masing Pihak ACFTA.
   Paket Pertama Persetujuan Jasa ACFTA mencakup kurang lebih 60 subsektor tambahan dari komitmen para Pihak di GATS/WTO. Dari sudut pandang tingkat ambisi liberalisasi, Paket Pertama tersebut mencerminkan tingkat komitmen yang cukup tinggi dari seluruh 4 moda penyediaan jasa baik cross-border supply, consumption abroad, commercial presence, dan movement of natural persons.

     Disamping memberikan manfaat dari meningkatnya arus perdagangan jasa antara kedua wilayah, Persetujuan Jasa diharapkan akan mendorong peningkatan investasi khususnya pada sektor-sektor yang telah dikomitmenkan oleh para Pihak seperti : (a) business services such as computer related services, real estate services, market research, management consulting; (b) construction and engineering related services; (c) tourism and travel related services; (d) transport services; educational services; (e) telecommunication services; (f) health-related and social services; (g) recreational, cultural and sporting services; (h) environmental services; dan (i) energy services.


F. PERAN KURS VALUTA ASING DALAM PEREKONOMIAN LUAR NEGERI CHINA

     Kurs tengah yuan renminbi terhadap dolar Amerika kemarin untuk pertama kali menembus garis psikologi 8 lawan 1 dengan mencatat rekor tertinggi sejak Tiongkok menghidupkan reformasi mekanisme pembentukan kurs bulan Juli tahun lalu. Harga yuan kemarin mencatat angka 7,9982 yuan ditukar satu dolar Amerika. Sehubungan dengan itu, ahli yang terkait menyatakan, dalam waktu 10 bulan yang lalu, nilai tukar yuan telah mencatat kenaikan di atas 3,36 persen dalam fluktuasi naik turun. Ini menunjukkan bahwa nilai tukar yuan sudah memiliki fleksibilitas yang tinggi, dan serangkaian langkah deregulasi devisa yang digulirkan pemerintah pada masa akhir-akhir ini telah menarik semakin banyak perusahaan dan perseorangan untuk ambil bagian dalam pasar perdagangan yuan dan valuta asing, sehingga peran kekuatan pasar dalam mekanisme pembentukan kurs yuan meningkat. Berikut laporan wartawan kami.
     Bank Rakyat Tiongkok sebagai bank sentral pertengahan bulan lalu telah melakukan penyesuaian kembali dalam taraf relatif besar atas kebijakan pengelolaan devisa Tiongkok dengan mengendurkan pembatasan penggunaan dana valuta asing oleh perusahaan dan masyarakat di bawah pos neraca berjalan. Langkah-langkah itu antara lain, perusahaan tidak perlu lagi surat izin untuk membuka rekening valuta asing, perusahaan diizinkan membeli devisa di muka untuk memudahkan pembayaran impor, batasan maksimal pembelian devia oleh penduduk daratan Tiongkok dinaikkan dari 8.000 dolar Amerika menjadi 20.000 dolar Amerika setiap orang tiap tahun, dan dilaksanakan pengelolaan jumlah maksimum tahunan.
     Sementara itu, pemerintah melakukan penyesuaian kembali atas kebijakan pengelolaan devisa di bawah pos modal yuan. Berdasarkan pengumuman bank sentral Tiongkok, lembaga usaha sekuritas Tiongkok sudah diizinkan menggalang dana valuta asing di luar daratan Tiongkok dalam jumlah maksimum tertentu, serta berinvestasi di bursa sekuritas luar daratan Tiongkok; bank-bank dan perusahaan asuransi Tiongkok juga diizinkan menggalang dana yuan di daratan Tiongkok, dan setelah ditukar menjadi valuta asing boleh diinvestasikan untuk jenis produk keuangan dengan imbalan tetap di luar daratan Tiongkok. Ini berarti perusahaan dan penduduk Tiongkok boleh berinvestasi di pasar modal luar daratan Tiongkok melalui lembaga-lembaga keuangan tersebut.

     Profesor Zhao Xijun dari Universitas Rakyat Tiongkok mengatakan, melakukan deregulasi penggunaan devisa agar perusahaan dan masyarakat lebih mudah menggunakan dana valuta asing atau berinvestasi di pasar modal luar daratan Tiongkok dengan menggunakan dana valuta asing, menguntungkan untuk mendatangkan lebih banyak peserta dalam pasar perdagangan yuan dan valuta asing, dan merupakan salah satu langkah konkret pemerintah Tiongkok untuk mendorong proses marketisasi mekanisme pembentukan nilai tukar yuan. Dikatakannya,
     "Dengan langkah-langkah reformasi itu, skala konversi yuan dan valuta asing serta pelakunya telah bertambah, begitu pula jenis produk investasinya. Dengan demikian peran pasar dalam perdagangan yuan dan valuta asing menjadi semakin nyata, dan peran kedua pihak yang melakukan transaksi dalam penentuan harga menjadi semakin besar."

   
     Mendorong kekuatan pasar mengambil peran lebih penting dalam mekanisme pembentukan nilai tukar yuan adalah tujuan penting pemerintah Tiongkok dalam reformasi mekanisme pembentukan nilai tukar dan ini juga menjadi salah satu fokus perhatian masyarakat internasional. Departemen Keuangan Amerika dalam laporannya beberapa hari lalu telah menyangkal isu tentang pemerintah Tiongkok memanipulasi nilai tukar yuan. Menteri Kuangan Amerika, John Snow mengatakan,

"Yuan harus menemukan sendiri nilainya yang sesuai dengan peran dominan pasar. Pemerintah Tiongkok juga menyatakan kesediaan untuk mendorong pasar mengambil peran lebih besar dalam mekanisme pembentukan nilai tukar yuan. Kami dengan gembira menyaksikan bahwa pemerintah Tiongkok sedang berupaya memperluas permintaan domestik, menyesuaikan kembali struktur produk ekspor dan melakukan reformasi lebih mendalam atas kebijakan nilai tukarnya. Tindakan-tindakan itu sejalan dengan tujuan Tiongkok untuk mendorong pembentukan nilai tukar agar lebih ditentukan pasar, dan kebijakan nilai tukar lebih fleksibel. Dan ini erat kaitannya dengan kepentingan Tiongkok untuk jangka panjang."

INFORMASI KURS


SUMBER : 

1. Unknown, "Pertumbuhan Ekonomi RRT", http://www.kemlu.go.id/beijing/Documents/Informasi%20Dasar%20RRT.pdf [diakses tanggal 18 April 2015]
2. Unknown, 2013, "Angka Kemiskinan China Turun", http://www.koran-jakarta.com/?2237-angka%20kemiskinan%20china%20turun [diakses tanggal 18 April 2015]
3. Unknown, "ASEAN China-Free Trade Area", http://ditjenkpi.kemendag.go.id/Umum/Regional/Win/ASEAN%20-%20China%20FTA.pdf [diakses tanggal 18 April 2015]
4. 2006, "Peran Kekuatan Pasar Meningkat Dalam Mekanisme Kurs Yuan", http://indonesian.cri.cn/1/2006/05/16/1@43316.htm [diakses tanggal 19 April 2015]
5. 2005, "Informasi Kurs", http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx [diakses tanggal 20 April 2015]