Wednesday, November 19, 2014

TSANTAAA BAB X MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


DOSEN                   : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH     : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST   : 18 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB X MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014


BAB 10 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

10.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Di waktu yang lalu manajemen sumber daya manusia seringkali disebut dengan istilah manajemen personalia ini mempunyai konotasi bahwa sifatnya hanyalah mengerjakan hal-hal yang bersifat administratif saja. Sedangkan manajemen sumber daya manusia, ruang lingkupnya lebih luas daripada hanya sekedar hal-hal yang bersifat administratif. (Pandji Anoraga,1997).
Manajemen SDM berhubungan dengan keputusan organisasi yang berdampak pada angkatan kerja atau angkatan kerja potensial perusahaan. Organisasi membutuhkan kemampuan manajerial, dan SDM, dan menerapkan prosedur yang optimal untuk tujuan kepuasaan konsumen. Bagian sumber daya manusia akan sangat efektif, jika kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia dan kegiatannya dibuat sesuai dengan misi dan tujuan khusus organisasi sehubungan dengan kebutuhan konsumen.

10.2 Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah membangun keunggulan bersaing karena keunggulan bersaing merupakan implementasi strategik, menciptakan suatu kapasitas untuk berubah, dan membangun kesatuan strategik.
Untuk membangun ketiga hal tersebut, manajemen sumber daya manusia dapat menggunakan 6 bidang kegitan yaitu : (Bernardin & Russel, 1999).
1. Desain Organisasi
Meliputi perencanaan tugas dan perkerjaan berdasarkan pada interaksi orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan, dan rencana strategik organisasi.
2. Staffing
Staffing harus dilakukan dengan aliran orang ke, melalui, dan dari organisasi. Penarikan tenaga kerja, orientasi karyawan, seleksi dan promosi merupakan beberapa fungsi yang menjadi wewenang manajemen sumber daya manusia. 
3. Komunikasi dan hubungan masyarakat
Adalah mengenai penyebaran informasi diantara perkerja, manajemen, pelanggan, dan lembaga diluar organisasi lainnya.
4. Kinerja manajemen
Meliputi penilaian individu, unit atau tingkat kinerja keseluruhan untuk diukut kinerja kerjanya.
5. Sistem reward, benefit dan pemenuhan
Harus dilakukan dengan beberapa tipe reward/benefit yang mungkin tersedia bagi para perkerja seperti kompensasi, pembayaran jasa, pembagian profit, pemeliharaan kesehatan, vakansi dan pensiun.
6. Pengembangan karyawan dan organisasi

10.3 Keunggulan Bersaing Melalui SDM
Keunggulan bersaing berkenan dengan kemampuan suatu organisasi untuk merumuskan strategi untuk mengeksploitasi peluang yang menguntungkan, karena itu memaksimalkan pendapatan investasinya. Dua prinsip utama adalah nilai yang diterima pelanggan dan keunikkan, menggambarkan tingkat suatu bisnis memiliki keunggulan bersaing.

10.4 Analisis Jabatan
Merupakan suatu proses untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu jabatan. Analisis jabatan ini merupakan suatu usaha untuk mengurangi kata-kata tentang sesuatu yang orang kerjakan dalam lingkungan kerja.
Langkah-langkah analisis jabatan :
1. Penentuan tugas, aktivitas, perilaku utama yang dilakukan pada suatu jabatan.
2. Mengindentifikasi pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan karakteristik lainnya yang diperlukan untuk melakukan tugas.

10.4.1 Tujuan Analisis Jabatan
Analisis jabatan digunakan untuk beragam tujuan baik oleh sektor swasta maupun publik, terutama di perusahaan besar. Dalam perusahaan kecil cenderung menggunakan pendekatan formal untuk melakukan analisis jabatan dan mungkin malahan sedikit menggunakan metode terstruktur untuk menulis deskripsi dan merancang spesifikasi jabatan.

10.4.2 Metode Pengumpulan Data Analisis Jabatan
Berbagai metode digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang perkerjaan, termasuk observasi, melakukan perkerjaan, interview, catatan, dan daftar pertanyaan.

10.5 Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja merupakan proses pencarian dan pengikatan calon karyawan yang mampu melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran mereka diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja dari mana karyawan baru diseleksi. Proses penarikan tenaga kerja penting karena kualitas SDM organisasi (perusahaan) tergantung pada kualitas penarikannya.
Memilih tenaga kerja bukanlah perkerjaan yang mudah. Meskipun menilai seseorang merupakan perkerjaan yang sulit tetapi keberhasilan pemilihan karyawan akan sangat membantu memanjukan organisasi perusahaan. Metode yang lazim digunakan dalam memilih tenaga kerja meliputi :
a) Wawancara pendahuluan
b) Pengisian formulir
c) Memeriksa referensi
d) Tes psikologi
e) Wawancara (lanjutan)
f) Persetujuan atasan langsung
g) Pemeriksaan kesehatan
h) Induksi/ orientasi

11.6 Teori Motivasi
Motivasi merupakan hal yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. Suatu motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat timbul dari luar individu.
Ciri-ciri motivasi adalah :
1. Majemuk
2. Dapat berubah-ubah
3. Berbeda-beda bagi tiap individu
4. Ada beberapa motif yang tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.

11.7 Pengertian Kerja
Kerja dan berkerja ini merupakan bagian paling mendasar/esensial dari kehidupan manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seseorang berkerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada sebelumnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan-tujuan itu yang hendak dicapainya dan dipenuhinya. Demi mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan aktivitas yang dikenal sebagi kerja.
Berkerja sebenarnua tidak hanya sekedar mengejar kekayaan menurut hawa nafsu, akan tetapi juga harus dilandasi idealisme. Antara berkerja dan idealisme, tentu tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling memberikan semangat dan nafas untuk menciptakan suasana lebih positif. Melalui berkerja dapat diperoleh beribu pengalaman manis maupun pahit. Dorongan berkerja, bahwa hari esok harus lebih baik daripada hari ini, dituntut kerja keras, kreatif dan siap menghadapi tantangan.

10.8 Pengembangan Karier
Karier merupakan suatu urutan promosi ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik dalam hierarki hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang. Karier merupakan sejarah perkerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
Organisasi harus mengambil peran aktif dalam perencanaan karier karyawan. Perencanaan karier perlu ditangani karena rencana-rencana SDM menunjukkan berbagai kebutuhan staffing organisasi di waktu yang akan datang dan berkaitan kesempatan-kesempatan karier. Berbagai manfaat yang akan diperoleh bila organisasi terlibat dalam perencanaan karier adalah :
a. Mengangkat potensi karyawan
b. Megembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan
c. Menurunkan peraturan karyawan
d. Mengurangi penimbunan
e. Memuaskan kebutuhan karyawan
f. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

10.9 Produktifitas Kerja
Produktifitas mengandung pengertian yang berkenan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis produktifitas berkenan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk  pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktifitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan di mana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri.
Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama/ keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja
1. Motivasi
Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan). Dengan mengetahui organisasi itu maka pimpinan dapat mendorong karyawan berkerja lebih baik.
2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktifitas kerja yang lebih baik, dengan demikian ternyata merupakan syarat penting dalam meningkatkan produktifitaa kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau suatu sistem kerja.
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti segala peraturan yang telah ditentukan.
4. Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktifitas kerja karyawan, keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat tingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.
5. Sikap etika kerja
Sikap seseorang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produksi.
6. Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang didapat, dengan itu akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan.
7. Tingkat penghasilan
Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar upah yang diterima.
8. Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari karyawan di sini termasuk hubungan kerja antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan,dsb.
9. Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan perkerjaan.
10. Saran produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.
11. Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan, dan keselamatan.
12. Manajemen
Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan berorganisasi dengan baik, dengan demikian produktifitas kerja karyawan akan tercapai.
13. Kesempatan berprestasi
Setiap orang mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktifitas.

10.10 Kepuasaan Kerja dan Stress
Berkerja adalah seseorang yang berkerja dapat merasakan dua hal, yang pertama adalah mereka puas dan yang kedua mereka tidak puas atau bahkan mengalami stress, merasa tertekan dengan perkerjaan maupun lingkungan kerjanya. Kepuasaan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap perkerjaanya dan segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan kerja.
. Stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan sebagai hasilnya akan menganggu pelaksanaan kerja mereka. Sebab-sebab stress yang berasal dari perkerjaan dapat disebutkan antara lain: beban kerja yang berlebihan, konflik antarpribadi ataupun kelompok dan frustasi.

10.11 Pemimpin dan Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan. Kemampuan mempengaruhi orang lain ini mempunyai maksud yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin atau manajer adalah orang yang memiliki posisi tertentu dalam hierarki organisasi. Ia harus dapat membuat perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan serta keputusan yang efektif.
Manajer harus mampu memperlihatkan kepemimpinannya, kemampuan mempengaruhi orang lain merupakan inti dari kepemimpinan. Untuk dapat mempengaruhi orang lain, manajer perlu mengetahui beberapa strategi antara lain :
1. Menggunakan fakta dan data untuk mengemukakan argumen dan alasan yang logis
2. Bersikap bersahabat dan mendukung upaya yang baik dalam perusahaan
3. Memobilisasi atau mengaktifkan orang lain untuk melaksanakan perkerjaan
4. Melakukan negosiasi
5. Menggunakan pendekatan langsung dan kalau terpaksa menggunakan paksaan
6. Memperoleh dukungan dari atasan atau orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam organisasi
7. Memberikan sangsi dan hukuman terhadap perilakunya yang menyimpang

Tipe Kepemimpinan
Ada 3 yaitu :
a) tipe otokratis
b) tipe demokratis
c) tipe laisser faire
Dalam tipe otokratis ( otoriter) dibagi 3 yaitu :
1) otokratis keras
2) otokratis baik
3) otokratis inkompeten
Tipe otokratis keras, mempunyai sifat sbb : memegang teguh prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Tipe otokratis baik, mempunyai sifat selain otokratis, ada beban pikiran lain, untuk berbuat dan bertanggung jawab baik terhadap bawahan maupun karyawan.
Tipe otokratis inkompeten, mempunyai sifat berusaha mendominasi orang lain, berusaha untuk berkuasa mutlak, tidak imbang jiwanya, tingkah lakunya tergantung emosi sesaat, memaksa bawahan mematuhi perintahnya tanpa mempertimbangkan kemampuan bawahan.
Tipe demokratis tulen, mempunyai sifat mau mendengarkan masukkan dari bawahan, menekankan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik pada setiap anggota.
Tipe demokratis palsu, mempunyai sifat berusaha untuk menjadi demokratis. Tergantung pada emosi dan banyaknya beban pikiran yang dihadapi.
Tipe laisser faire, mempunyai sifat karakter lemah, tidak punya pendirian yang kokoh, tidak dapat mengendalikan anak buah, tidak mampu mengoordinasikan bawahan, tidak bisa menciptakan suasana kerja yang kooperatif.

sumber : Anoraga, Pandji.Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi.2011. Jakarta. PT Rineka Cipta


ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :)

No comments:

Post a Comment