Thursday, November 6, 2014

TSANTAAA BAB IV KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

DOSEN                   : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH     : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST : 6 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB IV KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

BAB 4 KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAAN KECIL

4.1 KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan disamping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu ( wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta yaitu :
a.      Kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan
b.      Melatih ketajaman intuisi bisnis
c.      Meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
d.      Memiliki wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya
Sisi kerugian berwiraswasta
a.      Tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha
b.      Perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
c.      Menanggung beban akibat kerugian perusahaan
d.      Pencurahan waktu kerja

4.1.1 Wiraswastawan
Secara umum wiraswastawan adalah menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk ;
a.      Berdiri di atas kekuatan sendiri
b.      Mengambil keputusan untuk diri sendiri
c.      Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangan sendiri
d.      Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan
e.      Mengambil resiko
f.       Memanfaatkan kesempatan usaha yang ada
g.      Memiliki semangat bersaing yang kuat
h.      Memiliki rasa percaya diri dan yakin akan kemampuan sendiri
Peranan wiraswastawan adalah :
a.      Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
b.      Mencari keuntungan bisnis
c.      Membawa perusahaan ke arah kemampuan, perkembangan, serta kontinuitas
d.      Memperkenalkan hasil produksi baru
e.      Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
f.       Membuka pasar
g.      Merebut sumber bahan mentah maupun setengah jadi
h. Melaksanakan bentuk usaha organisasi perusahaan yang baru

4.1.2 Unsur- unsur Penting Wiraswasta

1. Unsur Pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki orang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin luas pula pendidikan seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya.
2. Unsur Ketrampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi dengan ketrampilan tinggi akan mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Ketrampilan yang dimilikinya akan memudahkan dan memperlancar penyelesaian berbagai tugas yang harus dijalaninya.
3. Unsur Sikap Mental
Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif dan penuh inisiatif.
4. Unsur Kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau terencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi.

4.2 PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
 Perusahaan kecil memegang peran penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalama di beberapa negara maju ( Amerika, Inggris, Jepang, dsb ) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dsb. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Electric, IBM, PT ASTRA.

4.2.1 Cara Memasuki Perusahaan
Secara umum ada tiga cara yaitu :
1.      Membeli perusahaan yang telah dibangun
2.      Memulai perusahaan baru
3.      Membeli hak lisensi

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun
Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efesiensi waktu, maupun efesiensi dalam biaya pendirian
Pada umumnya membeli perusahaan yang telah dibangun, bilamana atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
2. Memulai Perusahaan Baru
Memulai perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilih merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dsb. Dengan cara ini, efesiensi operasionalnya baru dapat dicapai setelah beberapa waktu mendatang.
3. Pembelian Hak Lisensi
Merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya dibeli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising adalah suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan.
Sistem Waralaba (Franchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut "Product Franchise" ( Waralaba Produk), yang lebih merupakan usaha keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dll. Waralaba produk ini kemudian populer melalui "Bisnis Format Franchising" (Sistem Waralaba Format Usaha) seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Es Teller 77, Ace Hardware, Continent Hypermarket, dsb.
Keuntungan Bisnis Franchising
a.      Pengalaman dan faktor suskes
b.      Bantuan keuangan dari francisor
c.      Brand name dan reputasi
d.      Bisnis sudah terbangun
e.      Standarisasi mutu
f.       Biaya produksi rendah
g.      Kesiapan manajemen
h.      Bantuan manajemen lebih tinggi
i.        Profit lebih tinggi
j.        Perlindungan wilayah
Kerugian-kerugian Franchising 
a.      Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
b.      Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan

4.3 PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Perkembangan usaha waralaba di Indonesia saat ini dan di masa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat kemajuannya, karena dapat memberikan manfaat bagi franchisor dan franchiseenya maupun bagi konsumen, menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja Indonesia.
Dari waktu ke waktu terjadi peningkatan jumlah usaha waralaba dengan lisensi asing di Indonesia. Pegembangan usaha menggunakan sistem Waralaba dapat mendorong berkembangnya speaialisasi dan modernisasi usaha tradisional, menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan inovasi. Bidang- bidang usaha yang potensial di waralabakan antara lain restoran, makanan siap saji, eceran, hotel, properti, percetakkan, fotocopy, pusat kebugaran, salon mobil dan perbengkelan, salon kecantikan, dll.

4.3.1 Kiat-kiat memilih usaha Waralaba (Franchising)
1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang.
Misalnya, dalam bidang makanan, harus disukai semua orang.
2. Merek dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikit di 5-0 negara. Merek tersebut biasanya sudah sering dipublikasikan melalui media masa sehingga dapat langsung memasuki pasaran dan berkembang.
3. Harus standar dalam segala prospek. Perusahaan pemberi waralaba telah memiliki balai pendidikan dan fasilitas latihan.

4.3.2 Jenis-jenis Usaha yang Potensial Diwaralabakan
1. Produk dan Jasa Otomotif
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
3. Produk dan Jasa Konstruksi, Perawatan dan Perbaikan Rumah, Jasa AC
4. Jasa Pendidikan
5. Rekreasi dan Hiburan
6. FastFood dan Take Away
7. Stan Makanan/ Food Stalls
8. Perawatan kesehatan, medis, dan kecantikan
9. Jasa membersihkan karpet, pemasangan gorden, kebersihan rumah, perawatan, perbaikan furniture, dan barang-barang manufaktur
10. Eceran/Retailing 

4.4 CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL 
Secara umum pengertian perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manajemen berdiri sendiri. Pada umumnya, para manajer perusahaan kecil adalah juga pemilik.
2. Investasi modal terbatas. Pada umumnya, modal perusahaan kecil disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relatif kecil dibandingkan modal yang diperlukan perusahaan-perusahaan besar.
3. Daerah operasinya lokal
4. Ukuran secara keseluruhan relatif kecil 

Ciri- ciri Perusahaan Kecil
1. Umumnya dikelola oleh pemiliknya
2. Struktur organisasi sederhana
3. Hubungan pemilik dengan karyawan dekat
4. Presentase kegagalan perusahaan tinggi
5. Kurangnya tenaga manajer yang andal
6. Sulit memperoleh modal jangka panjang

Ciri-ciri Perusahaan Besar
1. Biasanya dikelola bukan oleh pemiliknya
2. Struktur organisasi kompleks
3. Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
4. Presentase kegagalan perusahaan rendah
5. Banyak manajemen handal
6. Modal jangka panjang biasanya relatif mudah diperoleh

4.4.1 Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Fakta menunjukkan, banyak wiraswastawan memulai aktivutasnya dalam bentuk perusahaan kecil sebelum akhirnya berkembang menjadi besar. Kekuatan perusahaan kecil terutama berkenan dengan kebebasannya untuk bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sebaliknya, kelemahan perusahaan kecil terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal, dan jaminan perkerjaan terhadap karyawannya.

4.4.2 Keuntungan Perusahaan Kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.

4.4.3 Kelemahan Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan dan lokasi yang buruk.
Dalam hal spesialisasi keahlian, pada umumnya pemilik perusahaan tidak memiliki keterampilan khusus untuk semua bidang manajemen.
Modal yang didapat disediakan oleh pemilik perusahaan kecil itu terbatas. Ketidakcukupan modal seringkali meruapakan sebab utama kegagalan perusahaan kecil dan ketidakmampuan mereka untuk memenangkan persaingan dalam bentuk harga, kualitas, perang iklan, dsb. 
Perusahaan kecil mungkin memberikan upah yang baik pada karyawannya, tetapi pada beberapa hal yang terkait dengan jaminan perkerjaan, program-program training, peningkatan pendidikan formal, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dsb.

4.4.4 Mengembangkan Perusahaan Kecil 
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap 3 hal: profil pribadi, profil perusahaan, serta paket pinjaman. Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan "kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, bentuk kepemilikkan perusahaan dan strategi  untuk memenangkan persaingan pasar. Faktor-faktor yang memberikan keuntungan persaingan kepada wiraswastawan: Pemenuhan kebutuhan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi para pesaing
a. Pelayanan yang lebih baik
b. Ruang pamer yang lebih menarik
c. Kualitas lebih baik dengan harga sama
d. Harga lebih murah dengan kualitas sama
e. Jaminan yang lebih baik dalam keselamatan pemakaian produk
f. Pelayanan kepada pelanggan dengan pendekatan yang lebih baik
g. Pemberian informasi produk yang lebih baik dan menarik
h. Susunan toko yang lebih menyenangkan dan nyaman
i. Tampilan kemasan yang lebih menarik

4.4.5 Kegagalan Perusahaan Kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagai penyebab kegagalan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, dll. Secara umum tanda-tanda kegagalan perusahaan kecil ialah :
-         Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
-         Perbandingan uang yang semakin tinggi
-         Biaya operasi yang semakin meningkat
-         Pengurangan dalam modal kerja
-         Penurunan dalam keuntungan
-         Peningkatan kerugian

Bila tanda-tanda tersebut mulai terlihat, ada beberapa tindakan perbaikan yaitu :
-         Mengurangi biaya-biaya produksi
-         Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan metode pemasaran maupun iklan
-         Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk
-         Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan dan persedian
-         Dll

 sumber : Fuad, M dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :)

No comments:

Post a Comment