DOSEN : ROWLAND BISMARK FERNANDO PASARIBU
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST : 18 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB X MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS (SOFTSKILL)
TANGGAL POST : 18 NOVEMBER 2014
SESUAI SAP BAB X MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
BAB 10 MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
10.1 Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Di waktu yang lalu manajemen sumber daya manusia seringkali
disebut dengan istilah manajemen personalia ini mempunyai konotasi bahwa
sifatnya hanyalah mengerjakan hal-hal yang bersifat administratif saja.
Sedangkan manajemen sumber daya manusia, ruang lingkupnya lebih luas daripada
hanya sekedar hal-hal yang bersifat administratif. (Pandji Anoraga,1997).
Manajemen SDM berhubungan dengan keputusan organisasi yang
berdampak pada angkatan kerja atau angkatan kerja potensial perusahaan.
Organisasi membutuhkan kemampuan manajerial, dan SDM, dan menerapkan prosedur
yang optimal untuk tujuan kepuasaan konsumen. Bagian sumber daya manusia akan
sangat efektif, jika kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia dan
kegiatannya dibuat sesuai dengan misi dan tujuan khusus organisasi sehubungan
dengan kebutuhan konsumen.
10.2 Aktivitas
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah membangun
keunggulan bersaing karena keunggulan bersaing merupakan implementasi
strategik, menciptakan suatu kapasitas untuk berubah, dan membangun kesatuan
strategik.
Untuk membangun ketiga hal tersebut, manajemen sumber daya
manusia dapat menggunakan 6 bidang kegitan yaitu : (Bernardin & Russel,
1999).
1. Desain Organisasi
Meliputi perencanaan tugas dan perkerjaan berdasarkan pada
interaksi orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan,
dan rencana strategik organisasi.
2. Staffing
Staffing harus dilakukan dengan aliran orang ke, melalui, dan
dari organisasi. Penarikan tenaga kerja, orientasi karyawan, seleksi dan
promosi merupakan beberapa fungsi yang menjadi wewenang manajemen sumber daya
manusia.
3. Komunikasi dan
hubungan masyarakat
Adalah mengenai penyebaran informasi diantara perkerja,
manajemen, pelanggan, dan lembaga diluar organisasi lainnya.
4. Kinerja manajemen
Meliputi penilaian individu, unit atau tingkat kinerja
keseluruhan untuk diukut kinerja kerjanya.
5. Sistem reward,
benefit dan pemenuhan
Harus dilakukan dengan beberapa tipe reward/benefit yang mungkin
tersedia bagi para perkerja seperti kompensasi, pembayaran jasa, pembagian
profit, pemeliharaan kesehatan, vakansi dan pensiun.
6. Pengembangan
karyawan dan organisasi
10.3 Keunggulan
Bersaing Melalui SDM
Keunggulan bersaing berkenan dengan kemampuan suatu organisasi
untuk merumuskan strategi untuk mengeksploitasi peluang yang menguntungkan,
karena itu memaksimalkan pendapatan investasinya. Dua prinsip utama adalah
nilai yang diterima pelanggan dan keunikkan, menggambarkan tingkat suatu bisnis
memiliki keunggulan bersaing.
10.4 Analisis Jabatan
Merupakan suatu proses untuk mengumpulkan informasi mengenai
suatu jabatan. Analisis jabatan ini merupakan suatu usaha untuk mengurangi
kata-kata tentang sesuatu yang orang kerjakan dalam lingkungan kerja.
Langkah-langkah
analisis jabatan :
1. Penentuan tugas,
aktivitas, perilaku utama yang dilakukan pada suatu jabatan.
2. Mengindentifikasi
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan karakteristik lainnya yang diperlukan
untuk melakukan tugas.
10.4.1 Tujuan Analisis
Jabatan
Analisis jabatan digunakan untuk beragam tujuan baik oleh sektor
swasta maupun publik, terutama di perusahaan besar. Dalam perusahaan kecil
cenderung menggunakan pendekatan formal untuk melakukan analisis jabatan dan
mungkin malahan sedikit menggunakan metode terstruktur untuk menulis deskripsi
dan merancang spesifikasi jabatan.
10.4.2 Metode
Pengumpulan Data Analisis Jabatan
Berbagai metode digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
perkerjaan, termasuk observasi, melakukan perkerjaan, interview, catatan, dan
daftar pertanyaan.
10.5 Penarikan Tenaga
Kerja
Penarikan tenaga kerja merupakan proses pencarian dan pengikatan
calon karyawan yang mampu melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika
para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran mereka diserahkan.
Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja dari mana karyawan baru diseleksi.
Proses penarikan tenaga kerja penting karena kualitas SDM organisasi
(perusahaan) tergantung pada kualitas penarikannya.
Memilih tenaga kerja bukanlah perkerjaan yang mudah. Meskipun
menilai seseorang merupakan perkerjaan yang sulit tetapi keberhasilan pemilihan
karyawan akan sangat membantu memanjukan organisasi perusahaan. Metode yang
lazim digunakan dalam memilih tenaga kerja meliputi :
a) Wawancara pendahuluan
b) Pengisian formulir
c) Memeriksa referensi
d) Tes psikologi
e) Wawancara
(lanjutan)
f) Persetujuan atasan
langsung
g) Pemeriksaan
kesehatan
h) Induksi/ orientasi
11.6 Teori Motivasi
Motivasi merupakan hal yang mendorong seseorang berbuat sesuatu.
Suatu motivasi individu dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat timbul
dari luar individu.
Ciri-ciri motivasi
adalah :
1. Majemuk
2. Dapat berubah-ubah
3. Berbeda-beda bagi
tiap individu
4. Ada beberapa motif
yang tidak disadari oleh individu yang bersangkutan.
11.7 Pengertian Kerja
Kerja dan berkerja ini merupakan bagian paling mendasar/esensial
dari kehidupan manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Seseorang berkerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan orang berharap
bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan
yang lebih memuaskan daripada sebelumnya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya
membentuk tujuan-tujuan itu yang hendak dicapainya dan dipenuhinya. Demi
mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan aktivitas yang dikenal
sebagi kerja.
Berkerja sebenarnua tidak hanya sekedar mengejar kekayaan
menurut hawa nafsu, akan tetapi juga harus dilandasi idealisme. Antara berkerja
dan idealisme, tentu tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling memberikan
semangat dan nafas untuk menciptakan suasana lebih positif. Melalui berkerja
dapat diperoleh beribu pengalaman manis maupun pahit. Dorongan berkerja, bahwa
hari esok harus lebih baik daripada hari ini, dituntut kerja keras, kreatif dan
siap menghadapi tantangan.
10.8 Pengembangan
Karier
Karier merupakan suatu urutan promosi ke jabatan-jabatan yang
lebih menuntut tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik dalam hierarki
hubungan kerja selama kehidupan kerja seseorang. Karier merupakan sejarah
perkerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan
kerja.
Organisasi harus mengambil peran aktif dalam perencanaan karier
karyawan. Perencanaan karier perlu ditangani karena rencana-rencana SDM
menunjukkan berbagai kebutuhan staffing organisasi di waktu yang akan datang
dan berkaitan kesempatan-kesempatan karier. Berbagai manfaat yang akan
diperoleh bila organisasi terlibat dalam perencanaan karier adalah :
a. Mengangkat potensi
karyawan
b. Megembangkan para
karyawan yang dapat dipromosikan
c. Menurunkan
peraturan karyawan
d. Mengurangi
penimbunan
e. Memuaskan kebutuhan
karyawan
f. Membantu
pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui
10.9 Produktifitas
Kerja
Produktifitas mengandung pengertian yang berkenan dengan konsep
ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis produktifitas berkenan
dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang
berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada
umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktifitas mengandung pandangan
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan
di mana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan
hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini memberi dorongan untuk
berusaha dan mengembangkan diri.
Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa
pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama/ keterpaduan dari unsur-unsur yang
relevan sebagai sistem.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktifitas kerja
1. Motivasi
Pimpinan organisasi
perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan). Dengan
mengetahui organisasi itu maka pimpinan dapat mendorong karyawan berkerja lebih
baik.
2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktifitas kerja yang
lebih baik, dengan demikian ternyata merupakan syarat penting dalam
meningkatkan produktifitaa kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil
orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru didalam cara atau
suatu sistem kerja.
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah
sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk
mengikuti segala peraturan yang telah ditentukan.
4. Keterampilan
Keterampilan banyak
pengaruhnya terhadap produktifitas kerja karyawan, keterampilan karyawan dalam
perusahaan dapat tingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.
5. Sikap etika kerja
Sikap seseorang dalam
membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri
maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena
dengan tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara
perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produksi.
6. Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh
seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang didapat, dengan itu
akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan berpengaruh terhadap produktifitas
kerja karyawan.
7. Tingkat penghasilan
Penghasilan yang cukup
berdasarkan prestasi kerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan
akan makin besar upah yang diterima.
8. Lingkungan kerja
dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari
karyawan di sini termasuk hubungan kerja antar karyawan, hubungan dengan
pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan,dsb.
9. Teknologi
Dengan adanya kemajuan
teknologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat
mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan
perkerjaan.
10. Saran produksi
Faktor-faktor produksi
harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.
11. Jaminan sosial
Perhatian dan
pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan, dan
keselamatan.
12. Manajemen
Dengan adanya
manajemen yang baik, maka karyawan akan berorganisasi dengan baik, dengan
demikian produktifitas kerja karyawan akan tercapai.
13. Kesempatan
berprestasi
Setiap orang
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan
berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktifitas.
10.10 Kepuasaan Kerja
dan Stress
Berkerja adalah seseorang yang berkerja dapat merasakan dua hal,
yang pertama adalah mereka puas dan yang kedua mereka tidak puas atau bahkan
mengalami stress, merasa tertekan dengan perkerjaan maupun lingkungan kerjanya.
Kepuasaan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap perkerjaanya dan
segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan kerja.
. Stress merupakan
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stress yang terlalu besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk
menghadapi lingkungan dan sebagai hasilnya akan menganggu pelaksanaan kerja
mereka. Sebab-sebab stress yang berasal dari perkerjaan dapat disebutkan antara
lain: beban kerja yang berlebihan, konflik antarpribadi ataupun kelompok dan
frustasi.
10.11 Pemimpin dan
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi aktivitas orang lain
melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Kemampuan mempengaruhi orang lain ini mempunyai maksud yaitu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin atau manajer adalah orang yang memiliki posisi
tertentu dalam hierarki organisasi. Ia harus dapat membuat perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan serta keputusan yang efektif.
Manajer harus mampu memperlihatkan kepemimpinannya, kemampuan
mempengaruhi orang lain merupakan inti dari kepemimpinan. Untuk dapat
mempengaruhi orang lain, manajer perlu mengetahui beberapa strategi antara lain
:
1. Menggunakan fakta
dan data untuk mengemukakan argumen dan alasan yang logis
2. Bersikap bersahabat
dan mendukung upaya yang baik dalam perusahaan
3. Memobilisasi atau
mengaktifkan orang lain untuk melaksanakan perkerjaan
4. Melakukan negosiasi
5. Menggunakan
pendekatan langsung dan kalau terpaksa menggunakan paksaan
6. Memperoleh dukungan
dari atasan atau orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam organisasi
7. Memberikan sangsi
dan hukuman terhadap perilakunya yang menyimpang
Tipe Kepemimpinan
Ada 3 yaitu :
a) tipe otokratis
b) tipe demokratis
c) tipe laisser faire
Dalam tipe otokratis (
otoriter) dibagi 3 yaitu :
1) otokratis keras
2) otokratis baik
3) otokratis
inkompeten
Tipe otokratis keras, mempunyai sifat sbb : memegang teguh
prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Tipe otokratis baik, mempunyai sifat selain otokratis, ada beban
pikiran lain, untuk berbuat dan bertanggung jawab baik terhadap bawahan maupun
karyawan.
Tipe otokratis inkompeten, mempunyai sifat berusaha mendominasi
orang lain, berusaha untuk berkuasa mutlak, tidak imbang jiwanya, tingkah
lakunya tergantung emosi sesaat, memaksa bawahan mematuhi perintahnya tanpa
mempertimbangkan kemampuan bawahan.
Tipe demokratis tulen, mempunyai sifat mau mendengarkan masukkan
dari bawahan, menekankan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik pada
setiap anggota.
Tipe demokratis palsu, mempunyai sifat berusaha untuk menjadi
demokratis. Tergantung pada emosi dan banyaknya beban pikiran yang dihadapi.
Tipe laisser faire, mempunyai sifat karakter lemah, tidak punya
pendirian yang kokoh, tidak dapat mengendalikan anak buah, tidak mampu
mengoordinasikan bawahan, tidak bisa menciptakan suasana kerja yang kooperatif.
sumber : Anoraga, Pandji.Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi.2011. Jakarta. PT Rineka Cipta
ATTENTION : NO COPY PASTE !!!!, NO COPY PASTE!!!! , NO COPY PASTE !!!!. HARGAI KERJA KERASKU MERANGKUM BAB INI SEHARIAN. TERIMA KASIH :)
No comments:
Post a Comment